NATIVZEN.com – Elon Musk, yang kini menjadi pemilik platform X mengatakan potensi bahaya AI alias kecerdasan buatan begitu besar sehingga OpenAI, perusahaan AI terkuat di dunia saat ini, harus mengungkap alasan memecat CEO Sam Altman.
Seperti yang sudah kita tahu bersama, pada Jum’at (17/11) waktu setempat, OpenAI mengumumkan pemecatan Altman. Melalui postingan di blog OpenAI dikatakan bahwa dewan direksi OpenAI “tidak lagi percaya pada kemampuannya untuk terus memimpin.”
Nah! Elon Musk, menanggapi postingan di platform X dari mantan CEO Yammer David Sacks, yang menuliskan “mengingat risiko dan kekuatan AI yang canggih, masyarakat harus diberi tahu mengapa dewan direksi merasa harus mengambil keputusan drastis seperti itu.”
Sekadar informasi untuk kalian, Elon Musk adalah orang yang juga terlibat dalam pendirian OpenAI dan pernah menduduki kursi dewan direksi di perusahaan tersebut. Tetapi, dia meninggalkan OpenAI pada tahun 2018 karena konflik kepentingan dengan Tesla.
Kepada CNBC, Elon Musk juga mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir dengan kemungkinan dampak OpenAI terhadap masyarakat setelah pemecatan Sam Altman. Namun, perlu dicatat bahwa Elon Musk juga memiliki perusahaan yang berkutat di dunia AI.
Karena itu, tak sedikit yang memprediksi bahwa “kekacauan” internal yang terjadi di OpenAI besar kemungkinan Elon Musk akan meraup keuntungan. Hal ini mengingat bahwa teknologi AI terus berkembang, dan pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan.
Sementara itu, di luar OpenAI, tak sedikit orang yang berspekulasi bahwa alasan pemecatan Sam Altman mungkin karena meningkatnya ketegangan di antara para pemimpin perusahaan mengenai bahaya AI bagi umat manusia.
Sam Altman secara agresif mencari pendanaan untuk memperluas pengembangan teknologi, sementara beberapa anggota dewan direksi lainnya meminta perusahaan untuk berbuat lebih banyak guna memitigasi potensi ancaman yang ditimbulkan.
Salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever, yang dikabarkan memiliki peran besar dalam mendepak Sam Altman dari kursi CEO OpenAI misalnya, lebih memilih untuk bertindak lebih hati-hati mengingat potensi AI yang bisa saja merugikan banyak masyarakat.
Sutskever sendiri telah membentuk tim “Super Alignment” di dalam perusahaan untuk memastikan bahwa versi masa depan GPT-4, teknologi di balik ChatGPT, tidak akan membahayakan umat manusia sebelum pemecatan Altman, menurut The New York Times.
Setelah Sam Altman disingkirkan secara mendadak dari kursi CEO OpenAI, para dewan direksi langsung mengambil keputusan dengan menunjuk Mira Murati sebagai CEO sementara. Dewan direksi juga enggan mengatakan sampai kapan “kursi CEO sementara” ini bertugas.
()
Add comment