NATIVZEN.com – Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Febuari 2023 lalu menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) tamatan SMK masih menjadi yang tertinggi, yakni sebesar 9,60% dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya.
Salah satu penyebabnya adalah kurang sesuainya keterampilan yang dimiliki siswa SMK terhadap kebutuhan dunia industri. Untuk membantu pemerintah menekan angka tersebut Sharp sejak tahun 2012 lalu telah menjalankan program ‘Sharp Class’.
“Melalui Sharp Class, Sharp melakukan pelatihan kepada siswa-siswi SMK oleh teknisi profesional guna mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan dunia industri,” ujar Lise Tiasanty, S.IP, MM, Head of CS Division Senior Manager.
Program CSR dari Sharp ini sejalan dengan program pemerintah, yakni ‘Revitalisasi SMK’, yang bertujuan memperbaiki fasilitas fisik, kurikulum, sumber daya manusia dengan melakukan sinergi antara perusahaan dan sekolah.
Kali ini Sharp Class hadir di Jakarta yang melakukan kerjasama dengan SMKN 29 Jakarta Selatan. Sebanyak 25 siswa terbaik telah terpilih untuk mengikuti Sharp Class, yang siap untuk diberikan bimbingan serta pelatihan selama 2 bulan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, kami sudah menunggu sejak lama, agar Sharp Class bisa diselenggarakan di sekolah kami,” ungkap Yahya Iskandar, S.Pd, M.M Kepala Sekolah SMKN 29 Jakarta.
Guna menunjang Sharp Class berjalan lancar, ruang kelas di SMKN 29 Jakarta juga sudah direnovasi dan melengkapinya dengan fasilitas berupa AC, Android TV 42â€, speaker active serta peralatan praktek yang akan digunakan oleh seluruh siswa.
“Harapan kami semoga program Sharp Class yang akan berjalan selama 2 bulan di SMKN 29 Jakarta ini dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta dan dapat andil dalam upaya meningkatkan lebih banyak penyerapan tenaga kerja siswa SMK,” tutup Lise.
()