NativZen
Advertising Area

Sulit Menaklukkan Game Kesukaanmu? HP Punya Jawabannya

Di sisi lain, dunia gaming dan e-sport semakin kompetitif. Para peneliti mencoba mencari hubungan emosi dan performa.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Hampir setiap hari, para gamer dan e-sport player tentunya akan berkutat dengan berbagai tantangan untuk menyelesaikan misi yang hadir di dalam sebuah game. Namun, tak sedikit dari mereka yang mengalami frustasi karena merasa sulit untuk meraih level selanjutnya.

Akhirnya, tak sedikit dari para gamer dan e-sport player yang sering membuat kesalahan. Padahal, sebelumnya itu tidak pernah terjadi. Kondisi frustasi ini, yang biasanya mengarah ke penurunan performa dalam bermain game disebut tilting.

Di sisi lain, dunia gaming dan e-sport semakin kompetitif. Para peneliti mencoba mencari hubungan emosi dan performa. Dari penelitian, kita akan bisa mencari tahu kenapa dan kapan tilting terjadi, sehingga bisa membantu para coach dan player untuk mendongkrak performa.

“Tilting adalah kondisi di mana seorang gamer dan e-sport player kehilangan fokus karena melakukan sebuah kesalahan atau mengalami sebuah hambatan,” ujar Edo Jonathan Chandra, Consumer PS Category Manager, HP Indonesia.

Ditambahkan oleh Edo bahwa hal itu diikuti oleh permainan yang semakin repetitif, sehingga membuat player jadi kalah terus menerus. Sudah barang tentu, hal ini akan berdampak bagi pengalaman player itu sendiri, apalagi di tengah-tengah kompetisi yang sengit.

Tak dipungkiri, tilting itu sebuah kondisi yang nyata. Tak sedikit para gamer, baik casual maupun hardcore gamer hingga e-sport player pernah mengalami tilting. Sementara, dalam dunia game dan juga e-sport, 99,9% bergantung pada kekuatan mental.

Edo juga menjelaskan bahwa saat ini e-sports telah menjadi salah satu kegiatan kompetitif yang tumbuh paling pesat dalam beberapa tahun terakhir. Secara global, tercatat lebih dari satu miliar gamer baru dalam tujuh tahun terakhir.

Indonesia sendiri menyumbang 43% dari 274,5 juta gamer di Asia Tenggara. Karena itu, di kawasan ini Indonesia menjadi negara dengan pasar gaming terbesar. Terkait dengan Tilting, Edo menegaskan bahwa ini menjadi sesuatu yang penting.

“Jika kamu adalah seorang e-sport player atau gamer rumahan yang getol berkompetisi dengan gamer lainnya, dan mengalami tilting di momen penting, tentu saja ini sangat merugikan. Sudah bisa ditebak, lawan kamu akan jadi pemenangnya,” tambah Edo.

Gaming, selain membutuhkan keterampilan taktik dan teknik, pada intinya adalah tentang kekuatan mental. Karena itu, HP ingin mempelajari tentang tilting untuk mendapatkan insights yang bisa mencegah hal negatif tersebut hinggap ditubuh para gamer dan e-sport player.

Edo lebih jauh menyampaikan bahwa insights yang nantinya didapat oleh HP diharapkan bisa diterapkan untuk perangkat serta aplikasi yang bisa membantu pekerja remote dan hybrid untuk bisa terus produktif, sehingga memberikan performa terbaik.

Di HP, yang melakukan riset mengenai tilting adalah HyperX. Ini adalah perusahaan bagian dari HP yang fokus pada pengembangan perlengkapan dan aksesori gaming. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh para gamer dan e-sport player.

Riset yang digelar di Amerika Serikat ini mempelajari respons fisik dan gameplay dari sejumlah gamer dan e-sport player, seperti gerakan mata, detak jantung, respons emosional, aktivitas otak, dan apakah mereka bisa memenangkan permainan, selama beberapa jam.

Dari riset tersebut ditemukan bahwa meskipun terdapat tanda-tanda kelelahan fisik, performa gamer tidak mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa otak bisa bekerja untuk mengisi kekosongan, dan berarti fokus mental mungkin lebih penting bagi kinerja player.

Riset tersebut menggunakan tiga permainan populer, serta sebuah model, dan ditunjukkan bahwa emosi mendahului kinerja. Para peneliti mampu memprediksi apakah seorang gamer akan menang atau kalah pada game berikutnya, dengan akurasi 70%-83%.

Hasil ini menunjukkan seberapa besar pengalaman mental dari tilting yang dapat diamati. Juga ditemukan bahwa permainan yang berlangsung sebelum tilting menunjukkan tanda-tanda, seperti gerakan mata yang lebih lambat atau respons emosional yang negatif.

Tentunya, hal ini dapat membantu para coach atau player untuk dapat memberikan peringatan awal. Dengan begitu, mereka dapat merespons lebih cepat sebelum performanya terpengaruh. Pada akhirnya, gamer atau e-sport player yang bersangkutan akan terhindar dari tilting.

“Kami di HP juga berencana melakukan lebih banyak penelitian atau riset seperti ini. Hal ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut dan memvalidasi hasil serta metode pengujian yang dilakukan untuk membantu orang mencegah tilting,” lanjut Edo.

Ditambahkan oleh Edo bahwa insights dari penelitian ini juga dapat memberi informasi yang tepat bagaimana coach membimbing para player untuk meminimalkan efek kelelahan pada kemampuan dalam mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih cerdas.

Lantas, apa yang akan HP lakukan untuk membantu para gamer dan e-sport player dalam menghadapi tilting? Edo juga menjelaskan bahwa HP secara konsisten akan terus mendukung para gamer dan e-sport player untuk meningkatkan kinerjanya.

“Kami sedang menjajaki perangkat wearable yang dapat memberikan masukan secara real-time kepada pemain selama sesi pertandingan atau latihan. Hal ini bertujuan untuk mencapai peningkatan performa para gamer atau e-sport player,” jelas Edo.

Penelitian yang dijalankan oleh HP ini untuk menyematkan enhancement pada alat seperti kamera yang didukung AI atau keyboard yang dapat mendeteksi perubahan penekanan tombol secara real-time. Alat-alat ini juga berguna untuk memantau kondisi player.

“Di HP, kami ingin menghadirkan berbagai kemungkinan untuk mendukung cara gamer atau e-sport player dalam bermain dan berkompetisi. Karena itu, kami juga telah memperkenalkan jajaran laptop gaming terbaru yang menghadirkan pengalaman seamless,” tambah Edo.

Salah satu laptop gaming terbaru yang dihadirkan oleh HP adalah Victus 16. Menariknya, ini jadi perangkat Victus pertama yang dilengkapi OMEN Tempest Cooling, yang memastikan kinerja termal optimal. Selain itu, laptop ini juga dilengkapi dengan OMEN Dynamic Power.

Laptop gaming lainnya yang disodorkan oleh HP untuk para gamer dan e-sport player adalah OMEN by HP Transcend 16. Ini adalah OMEN tertipis dan teringan yang pernah ada, dengan teknologi layar mini-LED pertama dari jajaran produk ini.

Di 2024 ini, OMEN dan HyperX memulai partnership global baru dengan Riot Games. HP akan menyuguhkan perangkat dan teknologi untuk mendukung acara-acara Riot Games di pasar global. Tak perlu khawatir, HP juga berjanji untuk mendukung komunitas game di Indonesia.

“Dengan OMEN, Victus, dan periferal HyperX terbaru, kami ingin menghadirkan ekosistem gaming terbaik untuk memberikan perangkat yang diperlukan gamer tipe apapun agar mereka semakin melaju, sekarang dan di masa depan,” pungkas Edo.

()
Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.