NATIVZEN.com – Saat ini, jaringan broadband seluler sudah mencakup sekitar 96% dari populasi yang ada di kawasan Asia Pasifik. Namun sayangnya, hanya 44% dari populasi kawasan ini (1,23 miliar pengguna) saja yang menggunakan layanan internet seluler.
Bahkan, berdasarkan laporan terbaru GSMA yang berjudul Mobile Economy Asia Pacific 2022 disebutkan, ketimpangan tersebut dikarenakan kurangnya keterampilan digital, keterjangkauan, dan masalah keamanan dalam beraktivitas secara online.
Dalam laporan tersebut juga diungkapkan bahwa teknologi dan layanan seluler terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi Asia Pasifik, menghasilkan 5% dari PDB di kawasan ini pada tahun 2021, setara dengan dengan nilai ekonomi sebesar US$ 770.
Ekosistem ini disebutkan mendukung sekitar 8,8 juta pekerjaan pada tahun 2021 dan memberikan kontribusi besar bagi pendanaan sektor publik, dengan sekitar US$ 80 miliar yang telah berhasil dikumpulkan melalui perpajakan.
Mengatasi kesenjangan penggunaan dan memperluas manfaat internet untuk lebih banyak orang menjadi sangat penting. Oleh karena itu, TEKNOBUZZ dan NATIVZEN sebagai platform berita teknologi merasa terpanggil untuk membantu mengatasi kesenjangan digital dengan menginisiasi program Indonesia DIGDAYA (Indonesia Digital Berdaya).
Gebrakan pertama yang dilakukan oleh Indonesia Digdaya adalah gelaran mini talkshow yang menggandeng Politeknik Bina Madani, Cikarang. Digelar pada hari Rabu, 15 Mei 2024, mini talkshow tersebut mengangkat tema “Meraup Cuan Lewat Konten”.
Hadir dalam mini talkshow tersebut dua pembicara, yakni Danang Arradian (Cak Dan) selaku Konten Kreator, yang juga bekerja sebagai Jurnalis dan Kurnia Purwanto selaku Manager External Communication Telkomsel.
Seperti disebutkan oleh Indra Khairuddin, Founder Teknobuzz bahwa Indonesia Digdaya merupakan program literasi digital untuk mendorong adopsi pemanfaatan teknologi digital dan mengatasi hambatan yang ada saat ini di tengah masyarakat.
“Mini talkshow yang kami gelar di Politeknik Bina Madani, Cikarang ini adalah langkah perdana dari inisiatif Indonesia Digdaya. Tentu saja inisiatif ini tidak bisa berjalan sendiri, dan kami membutuhkan upaya bersama oleh berbagai pemangku kepentingan,” ucap Indra.
Ditambahkan oleh Indra bahwa upaya bersama yang bisa dilakukan secara nyata adalah dengan mensosialisasikan inisiatif tersebut ke tengah-tengah masyarakat. Salah satunya melalui mini talkshow yang kali ini mengangkat tema “Meraup Cuan Lewat Konten”.
“Indonesia Digdaya tentunya berharap melalui mini talkshow ini penyebaran literasi digital bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, secara khusus para mahasiswa yang ada di Politeknik Bina Madani, Cikarang,” tambah Indra.
Mini talkshow yang digelar di Politekni Bina Madani ini juga disambut gembira oleh Kaprodi Desain Media Topan Dewa Gugat. Ia menegaskan bahwa dirinya, dan tentu saja para mahasiswa di kampus ini sangat senang dengan diadakan mini talkshow ini.
“Kami tentunya berterima kasih kepada Indonesia Digdaya yang mau menggelar mini talkshow di Politeknik Bina Madani. Ini sebagai sumber pembelajaran bagi mahasiswa kami agar lebih paham mengenai dunia konten kreator,” ujar Topan.
Bikin Konten itu Mudah, yang Penting Konsisten
Sementara itu, Cak Dan sebagai pembicara pertama lebih fokus menjabarkan bagaimana langkah awal untuk menjadi seorang konten kreator hingga akhirnya bisa meraup pundi-pundi pendapatan melalui konten yang dibuat.
“Harus diakui bahwa saat ini tak sedikit orang yang berkecimpung untuk membuat konten. Hal ini juga didorong dengan pertumbuhan internet yang lebih masif, sehingga memberikan banyak kemudahan dalam membuat konten,” ujar Cak Dan.
Cak Dan pun memberikan beberapa contoh para konten kreator yang sukses di dunia tersebut. Seperti di industri otomotif atau review mobil, ada Fitra Eri. Di industri gadget atau review smartphone ada David dari GadgetIn.
“Fitra Eri dan David, kedua konten kreator tersebut sudah dikenal oleh banyak orang melalui konten-konten yang dibuat. Satu hal yang harus diperhatikan ketika kita ingin menyebur ke dunia tersebut, yakni konsistensi,” ungkap Cak Dan.
Tentunya, Cak Dan juga mengungkapkan bahwa semua orang bisa membuat konten, mulai dari video pendek yang bisa diupload ke beragam platform sosial media, atau video panjang untuk diupload ke YouTube. Yang cukup sulit dirasakan adalah konsistensi.
Cak Dan juga memberikan beragam tips menarik bagaimana langkah awal untuk masuk ke dunia konten kreator, hingga membuat video viral yang disukai oleh penonton. Dan pada akhirnya bisa meraup cuan.
“Untuk membuat sebuah konten, kita tentunya harus fokus dan paham industri apa yang akan digarap. Contohnya,, David dari GadgetIn sangat piawai mereview smartphone. Nah, kita harus mengetahui apa yang bisa kita pahami. Langkah awalnya bisa dari sana,” tambah Cak Dan.
Kurnia Purwanto atau yang akrab disapa Ipoenk dalam mini talkshow ini lebih menyinggung pentingnya kualitas jaringan internet yang mumpuni bagi konten kreator. Tentunya, dengan semakin meratanya jaringan 4G, membuat konten digital akan semakin mudah.
“Harus diakui bahwa jaringan internet yang stabil sangat dibutuhkan oleh banyak konten kreator. Apalagi, bagi konten kreator yang membuat konten di banyak lokasi, seperti reviewer kuliner atau lokasi wisata,” ujar Ipoenk.
Selain itu, Ipoenk juga menjelaskan bahwa industri telekomunikasi, seperti Telkomsel juga terbuka untuk berkolaborasi dengan para konten kreator. Diakui bahwa saat ini kreativitas “out-of-the-box” para konten kreator sangat dibutuhkan oleh kebanyakan industri.
“Biasanya, kreativitas yang dituangkan oleh para konten kreator sangat menarik bagi kebanyakan industri di Tanah Air. Talenta-talenta seperti ini yang memang dibutuhkan untuk mensosialisasikan beragam program atau layanan yang kami miliki,” pungkas Ipoenk.
Selain Telkomsel, mini talk show yang digelar oleh Indonesia Digdaya ini juga didukung oleh Indosat dan XL. Tak berhenti sampai di sini, tentunya inisiatif yang digagas oleh Teknobuzz ini akan juga digelar di sejumlah kampus/universitas lainnya. Tunggu saja!