NativZen
Advertising Area

Garmin: Olahraga Lari Punya Banyak Manfaat

Data empiris yang dilaporkan Garmin menyebutkan bhawa ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap olahraga lari meningkat 200%.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Merayakan Global Running Day, Garmin membagikan wawasan lari yang didukung data empiris manfaat berlari yang dapat meningkatkan kesehatan pikiran dan tubuh, serta metrik seperti jarak rata-rata per lari dan kecepatan per kilometer pada orang dewasa.

Tak hanya itu, temuan seperti dampak rutin berlari pada skor tidur dan Body Battery yang lebih tinggi hingga detak jantung istirahat dan stres yang lebih rendah juga ikut diungkap, termasuk data dari Aplikasi Garmin Connect.

Aplikasi tersebut menunjukkan bahwa mereka yang mencatatkan jarak lari paling banyak setiap minggu tampaknya bisa meraih manfaat kesehatan terbesar.  Berikut adalah beberapa manfaat berlari yang datanya didapat dari pengguna Garmin, dari rentang 1 April 2023 – 30 Maret 2024:

  • Pengguna Garmin yang berlari hingga 16 kilometer seminggu mencatat skor tidur rata-rata 72 (dari 100), sedangkan mereka yang mencatat jarak lebih dari 80 kilometer dalam satu minggu memiliki skor tidur rata-rata lebih dari 75.
  • Pelari yang log hingga 16 kilometer seminggu memiliki skor Body Battery rata-rata 73, sedangkan mereka yang berlari lebih dari 80 kilometer dalam satu minggu memiliki rata-rata 83.
  • Pengguna yang berlari hingga 16 kilometer seminggu mencatat skor stres rata-rata yang 3 poin lebih rendah daripada mereka yang tidak berlari, sementara mereka yang berlari lebih dari 80 kilometer seminggu memiliki skor stres yang hampir 30 persen lebih rendah daripada non-pelari.

Tak hanya itu, aplikasi Garmin Connect juga menyoroti data pelari dari mancanegara. Seperti para pelari di Prancis mencatat jarak lari rata-rata 7,4 kilometer dan jarak terjauh 9 kilometer, selama setahun terakhir.

Sementara, rekor tercepat dicatatkan oleh pelari dari negara Irlandia dengan pace 9 menit 6 detik. Nah, bagi kamu yang ingin membaca isi keseluruhan laporan tersebut bisa mengklik tautan ini https://www.garmin.com/id-ID/blog/manfaat-berlari/.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Sementara, Indonesia mencatat 200% kenaikan dalam olahraga lari. Bulan Mei 2024 sendiri, tercatat ada 80 ribu lebih pengguna mengaktifkan olahraga lari, naik dua kali lipat dari bulan Mei tahun sebelumnya, yang hanya mencatat 35 ribu lebih.

Pengaruh Wearable Terhadap Detak Jantung Istirahat saat Berlari 

Detak jantung istirahat atau Resting Heart Rate (RHR) adalah jumlah detak jantung per menit saat tubuh dalam kondisi istirahat, seperti tidur atau setelah bangun tidur. Rentang detak jantung normal untuk orang dewasa adalah 60-100 bpm, tergantung pada jenis kelamin dan usia.

Salah satu upaya yang bisa memperkuat otot jantung dan meningkatkan efisiensi peredaran darah adalah dengan rutin berlari. Pelari umumnya memiliki detak jantung istirahat lebih rendah karena jantung yang lebih kuat.

Maka dari itu, gaya hidup aktif sangat dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan jantung yang diimilikinya. Sementara, banyak pelari hanya mengandalkan energi atau stamina untuk mengukur intensitas latihan mereka.

Perlu kamu ketahui bahwa manfaat olahraga berlari akan semakin dirasakan ketika seseorang menambahkan perangkat pendukung, seperti smartwatch dan monitor detak jantung ke dalam aktivitas lari yang mereka lakukan.

Perangkat wearbale seperti itu akan membawa sesi berlari yang kamu jalani ke tingkat berikutnya dengan memberikan banyak data berharga yang dapat mengubah dari sekadar pelari biasa menjadi pelari berbasis data.

Seperti yang diungkapkan oleh Marrisa Widiyanti bahwa sebagai seorang pelari, dirinya memanfaatkan fitur canggih dari Forerunner 265 untuk memantau data detak jantung, pace, stamina dan Body Battery.

“Saya juga menambahkan monitor detak jantung, Garmin HRM-Fit, untuk menjaga intensitas latihan. Alat ini memungkinkan saya memahami dan mengoptimalkan performa latihan dengan lebih baik, ini adalah perangkat yang wajib dimiliki bagi wanita aktif,” ujar Marrissa.

Marrisa sendiri dikenal sebagai running enthusiast dan sering mengikuti lomba lari baik di dalam negeri maupun mancanegara. Selain berlari di luar ruangan, ia juga sering berlatih dengan treadmill.

“Saat berlari di treadmill, monitor detak jantung yang dipasangkan ke sports bra akan mengirimkan kecepatan lari dan jarak untuk dipantau secara real-time dan akan dikirim ke smartwatch Garmin yang kompatibel,” pungkas Marrisa.

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area

Add comment

Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.