NATIVZEN.com – Agate International (“Agate”), melalui Agate Academy, bekerja sama dengan Digital Talent Scholarship (DTS) TSA dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, mengumumkan peluncuran TSA Game Fest.
TSA Game Fest adalah bagian dari rangkaian TSA (Talent Scouting Academy) yang merupakan salah satu program dari DTS Kominfo, yang sejalan dengan Program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk talenta-talenta industri game Indonesia dengan memberikan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk berkompetisi, belajar, dan menampilkan kreasi game yang mereka kembangkan.
“Kami berkomitmen mendukung perkembangan industri game lokal dan memberikan wadah bagi talenta-talenta muda untuk mengekspresikan diri mereka melalui karyanya,” ujar “Co-Founder dan CEO Agate Shieny Aprilia.
Lebih lanjut, Shieny mengatakan bahwa TSA Game Fest tidak hanya tentang membuat game, tetapi juga tentang membangun jaringan serta menciptakan peluang baru bagi talenta yang ingin terlibat dalam industri ini.
TSA Game Fest menawarkan rangkaian kegiatan yang meliputi kompetisi (Game Jam), pelatihan (Showcase), dan pameran. Kompetisi dimulai dengan tahap Game Jam, di mana 40 tim akan bersaing membuat demo game dalam waktu satu minggu, dimulai pada 12 – 21 Juli 2024.
Seleksi selanjutnya akan dilakukan untuk memilih 20 tim terbaik yang akan melanjutkan ke tahap pelatihan intensif. Para peserta akan menjalani pelatihan secara langsung bersama mentor berpengalaman dari bidang programming, game design, art dan product management.
Pelatihan tersebut akan digelar selama Agustus 2024. Sementara, pameran akan menjadi puncak kegiatan, di mana 10 tim terbaik akan memamerkan karya mereka, yang akan akan digelar di Bandung pada 28-29 September 2024.
Dalam program TSA Game Fest, mahasiswa akan dibekali pelatihan dan bimbingan terkait game, dan mereka juga dilatih secara praktek langsung dalam kompetisi game,” ujar Plh. Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika Anny Triana.
Lebih lanjut, Anny juga mengatakan bahwa nantinya hasil dari pelatihan ini dapat dikonversikan ke dalam SKS sebagai pengganti mata kuliah. Karena itu, mahasiswa yang ingin mendaftar harus mendapatkan Surat Rekomendasi dari Perguruan Tinggi.
Nantinya, para pengunjung pameran berkesempatan mencoba purwarupa game yang dihasilkan 10 tim ini secara langsung. Sementara juri akan memilih 3 tim terbaik yang akan memperebutkan total hadiah Rp 30 juta.
Kamu seorang mahasiswa dan tertarik mengikuti TSA Game Fest, syarat pendaftarannya adalah sebagai berikut:
- Mahasiswa aktif
- Tergabung dalam tim beranggotakan 5 orang
- Membuat akun individu di https://digitalent.kominfo.go.id
- Mendaftarkan tim ke s.agate.id/tsagf
“Kami mengundang seluruh komunitas gamer dan pecinta industri kreatif untuk turut meramaikan TSA Game Fest. Bersama, mari kita dukung perkembangan industri gim Indonesia,” ujar Team Lead Agate Academy Restya Winda Astari.
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memiliki keseriusan dalam meningkatkan subsektor Aplikasi & Game dengan beragam kegiatan yang telah dilaksanakan. Tentunya, kegiatan TSA Game Fest ini menjadi penyempurna program yang ada, dan bisa menjadi inkubasi subsektor tersebut.
“Subsektor Aplikasi & Game memiliki potensi yang sangat besar. Dengan laju pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 13,41% per tahun dengan unit usaha sebanyak 6.167 unit,” ujar Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Rispiaga.
Lebih lanjut, Rispiaga juga mengatakan bahwa subsektor ini memberikan kontribusi PDRB Ekraf Jabar sebesar Rp 1.069 miliar dimana nilai tersebut sebanding dengan 0,06% dari kontribusi terhadap PDRB Jawa Barat pada tahun 2020.