NATIVZEN.com – Garmin ukses menyelenggarakan Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series di Area Parkir Hall 10 ICE BSD, Tangerang. Tahun ini tema yang diusung oleh Garmin adalah keberlanjutan dan inklusivitas.
Ini sekaligus sebagai komitmen Garmin terhadap tanggung jawab lingkungan, dan menciptakan ruang yang ramah bagi semua pelari. Membawa semangat, “From Zero To Hero”, Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series diikuti oleh 7.000 peserta.
Ada empat lomba nomor lari yang digelar, yakni 5K, 10K, hingga 21K dan Kids Dash. Semua itu menyatukan pelari dari semua tingkatan untuk merayakan kegembiraan berlari dan menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat.
“Garmin Run bukan hanya sebuah perlombaan, tetapi sebuah gerakan untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dan aktif sekaligus mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas,” jelas Sky Chen, Regional Director of Garmin Southeast Asia melalui rilis yang diterima nativzen.com.
Ditambahkan oleh Sky bahwa Garmin juga sangat berterima kasih atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta, terutama para penyandang disabilitas terhadap Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series.
Gandeng Rekosistem
Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi kekuatan mendorong perubahan positif. Tema “Sustainability and Inclusivity” tidak hanya menyatukan para pelari dari berbagai kalangan, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjaga lingkungan.
Bekerjasama dengan Rekosistem sebagai Sustainable Partner, Garmin berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Tidak sembarang sampah dapat diambil atau dipungut oleh peserta.
Rekosistem berfokus dalam mengumpulkan jenis sampah anorganik seperti kardus atau karton susu, kertas, botol kaca, kaleng serta sampah plastik seperti gelas, botol PET, kantong plastik dan wadah makanan dari plastik.
Sampah yang terkumpul ini kemudian akan dilebur dan didaur ulang menjadi barang bermanfaat yang bisa digunakan kembali. Selama penyelenggaraan acara Road To Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series, Rekosistem telah mengumpulkan total sampah seberat 523,07 kilogram.
Ini terdiri dari botol plastik PET sebesar 19,3% diikuti oleh kardus sebanyak 18%, dan sampah residu seperti tisu sebesar 16.3%. Sampah yang dikumpulkan ini jika dikonversikan ke jejak karbon (carbon footprint) maka akan setara dengan 139,74 liter konsumsi BBM.
“Rekosistem sangat antusias dapat berkolaborasi dengan Garmin dalam mewujudkan Garmin Run 2024 yang mengusung semangat keberlanjutan,” ujar Angga Adhitya Fritz Aradhana, SVP Business Growth & Partnerships Rekosistem.
Ini memastikan penggunaan material yang dapat didaur maupun guna ulang serta pengelolaan produk paska konsumsi/sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular sehingga menghindari penambahan beban ke TPA.
“Acara ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi penyelenggara acara lainnya untuk mengadopsi praktik yang ramah dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kami berharap, Rekosistem dapat berkontribusi dalam membantu lingkungan yang lebih sehat,” tambah Angga.
Semangat lain juga diwujudkan di Garmin Run 2024, dimana Garmin mengikutsertakan pelari berkebutuhan khusus untuk berpartisipasi dalam event ini. Garmin ingin menghapuskan stigma dan hambatan yang seringkali dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam kegiatan olahraga.
Herlina Delima Angelina Lumban Gaol, member GRC (Garmin Run Club) Indonesia yang juga seorang penyandang disabilitas, mulai intens berlari sejak pandemi Covid-19. Namun ia merasa performa larinya kurang memuaskan, kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan GRC,
“Di sana saya mendapat tips mengenai bagaimana cara latihan untuk pemanasan, pilihan lari dengan pace tertentu, pendinginan dan tips yg membantu saya untuk memperbaiki performa saat berlari,” jelas Herlina.
Ditambahkan oleh Herlina bahwa dirinya juga terdorong untuk ikut dalam Garmin Run 2024 selain ingin menantang diri sendiri, juga ingin tahu sejauh mana batas kemampuan berlarinya yang bisa dicapai dalam event ini.
Lebih lanjut Herlina menceritakan persiapannya berlari di nomor Half Marathon Garmin Run 2024. Persiapan yang dilakukan untuk Garmin Run 2024 antara lain selama 3 bulan ini dirinya melakukan pelatihan strength training, membuat target lari harian, dan berenang.
“Bagi teman-teman penyandang disabilitas yang ingin mencoba berlari atau mencoba olahraga outdoor, langkah pertama itu memang berat dan penuh tantangan. Tapi yakinlah langkah kedua, ke-100 dan ke-1000 akan membuat ketagihan. Buktikan kalau kita mampu,” ujar Herlina.
Bertepatan dengan peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional di bulan September, 11 peserta dari Komunitas Pelari Isyarat juga mengikuti Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series. Adalah Ricendy Januardo yang mewakili kategori 10K dan Siti Rodiah yang mewakili kategori 5K.
Keduanya merasa senang mengikuti Garmin Run dan terbantu atas aksesibilitas yang disediakan jelang flag-off seperti juru bahasa isyarat dan layar visual hitung mundur yang jelas dan besar sehingga bisa mempersiapkan start dengan baik tanpa terlewat.
Selain itu terdapat juga pelari disabilitas spektrum autis dan disabilitas pengguna kursi roda dari Jakarta Swift Wheelchair Basketball dan Komunitas PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) yang melakukan start yang sama dengan pelari lainnya di nomor lari 5K.
Mereka terlihat antusias berlari menggunakan kursi roda dan tidak menjadi hambatan ketika start bersamaan dengan peserta yang lain. Ya, bisa dikatakan bahwa penyandang disabilitas dalam event lari ini sangat terakomodir dengan baik.
Easy Run, Asia Virtual Run dan Training Workshop
Membantu peserta menyiapkan strategi berlari mereka, Garmin mengadakan rangkaian menuju Garmin Run 2024 di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang dan Bandung. Seperti tahun lalu, Garmin mengadakan easy run dan workshop.
Menggandeng Asics dan AminoVITAL, easy run dan workshop yang digelar dalam pra-event ini adalah mengenai cara memilih sepatu lari yang cocok dan nutrisi selama berlari hingga fase recovery.
Selain itu, sama seperti tahun lalu, rangkaian menuju Garmin Run 2024 juga diramaikan dengan perlombaan Garmin Asia Virtual Run yang diikuti oleh sembilan negara di Asia seperti Indonesia, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Filipina, Vietnam dan Jepang.
Tak main-main, gelaran Garmin Asia Virtual Run menyediakan hadiah senilai lebih dari US$ 85.000, ini termasuk mengikuti Garmin Run 2024 di Taiwan. Ya, tantangan ini pun mendapat respon positif dari banyak orang, dan juga pengguna setia jam tangan pintar Garmin.
Para Pemenang Garmin Run Asia Series 2024 di Indonesia
Rikki Martin L. Simbolon berhasil meraih podium tertinggi dalam kategori 21K (Male), menorehkan catatan waktu yang mengesankan dengan catatan waktu 1 jam 17 menit 7 detik, dan Vera Febrianti untuk kategori 21K (Female) dengan catatan waktu 1 jam 32 menit.
Sementara, pada kategori 10K (Male), Robi Syianturi sukses mengamankan posisi puncak dengan waktu finish 33 menit 29 detik, dan Novia Nirwani menjadi juara kategori 10K (Female) dengan catatan waktu 40 menit 11 detik.
Sementara itu, Juan Arya Pratama Meliala keluar sebagai juara pada kategori 5K (Male), mencatatkan waktu 15 menit 26 detik, dan Bektiningsih Primadianfitri untuk kategori 5K (Female) dengan catatan waktu 19 menit 12 detik.
Memberikan yang terbaik bagi para pelari, Garmin Run Asia Series 2024 Indonesia dengan bangga mengumumkan kolaborasi eksklusif dengan Allianz Indonesia. Allianz memberikan perlindungan berupa santunan meninggal dunia hingga Rp 50 juta.
Selain itu, ada juga santunan rawat inap hingga Rp 10 juta, dan santunan rawat jalan hingga Rp 1 juta. Garmin Run Asia Series 2024 di Indonesia sukses terselenggara dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk Bank BCA sebagai Offical Bank Partner.
Selain itu, ada juga Asics sebagai Official Footwear Partner, aminoVITAL sebagai Official Nutrition Partner dan Rexona sebagai Official Deodorant Partner serta Official Media Partner seperti Kompas Gramedia Grup, Oppal, SEA Today, BTV dan GoFit.