NativZen
Advertising Area

Review ZTE Blade A35: Desain Ciamik, Layar Luas

Kembali meramaikan pasar smartphone entry-level di Tanah Air, ZTE nubia percaya diri untuk memasarkan ZTE Blade A35 di bawah harga Rp 1 juta.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Setelah meluncurkan ZTE Blade A55 bersama dengan nubia Music, ZTE Mobile Devices atau yang kini akrab dipanggil ZTE nubia kembali membuat kejutan dengan meluncurkan ZTE Blade A35 di pasar Indonesia.

Kembali meramaikan pasar smartphone entry-level di Tanah Air, ZTE nubia begitu percaya diri untuk memasarkan ZTE Blade A35 dengan harga di bawah Rp 1 juta. Lantas, apa saja yang menjadi daya tarik smartphone ini?

Lagi dan lagi, ZTE nubia memberi kesempatan kepada nativzen.com untuk mereview smartphone barunya. Kali ini, yang turut untuk direview adalah ZTE Blade A35. Seperti biasa, smartphone ini juga dipakai untuk menemani aktivitas harian.

Unboxing ZTE Blade A35

Sudah bisa ditebak, ZTE Blade A35 adalah versi termurah dari ZTE Blade A55. Terbukti, kotak kemasan keduanya sangat serupa, dibalut dengan dominasi berwarna biru. Pada bagian muka, boks kemasan tersebut juga menyajikan key selling point yang ditawarkan.

Ya, ada tiga key selling point yang menjadi alat “jualan” bagi ZTE nubia untuk menggoda konsumen yang sedang mencari smartphone entry-level. Ketiganya adalah ukuran layar, kapasitas baterai yang dibenamkan, dan dukungan kamera utama yang dimiliki ZTE Blade A35.

Sama persis yang dicantumkan oleh ZTE nubia pada kotak kemasan ZTE Blade A55. Tak ketinggalan, nama dari smartphone tersebut yang begitu sangat mencolok juga turut disematkan, dengan tulisan “ZTE Blade A35” berwarna putih.

Tentunya, bagi kamu yang tertarik untuk memiliki smartphone ini tidak mau membeli “kucing dalam karung”. Oleh karena itu, ZTE nubia juga memperlihatkan penampakan atau wujud dari smartphone tersebut, mulai dari tampilan depan dan belakangnya.

Selain itu, ZTE nubia juga mencantumkan besaran RAM dan ROM dari smartphone tersebut. Ya, ZTE A35 diperkuat dengan ROM 64GB serta RAM hingga 12GB, dengan konfigurasi RAM 4GB ditambah Extended RAM hingga 8GB.

Sementara itu, pada bagian sisi-sisi dari kotak kemasan, ZTE nubia kembali mencantumkan nama smartphone tersebut. Sementara itu, di bagian belakang dari kotak kemasan tersebut, ZTE nubia melengkapinya dengan rangkaian spesifikasi yang dimiliki oleh ZTE Blade A35.

Saat Sekarang, kita buka kotak kemasannya. Pertama kali, kamu akan langsung menemukan unit ZTE Blade A35 yang dibungkus plastik dan tercantum empat key selling point dari smartphone ini, mulai dari dukungan RAM/ROM hingga pemakaian prosesor Octa-core.

Sementara itu, softcase transparan, lembar petunjuk pemakaian cepat dari ZTE Blade A35, kartu garansi serta SIM card ejector bisa kamu temukan secara terpisah di bagian bawah. ZTE nubia juga masih menyertakan kabel pengisian daya serta kepala travel charger berwarna putih.

Harga Kurang dari Rp 1 Juta, Punya Panel Belakang Ciamik

Sekali lagi, nativzen.com mau menegaskan bahwa ZTE Blade A35 dipasarkan di Indonesia dengan harga kurang dari Rp 1 juta. Oleh karena itu, terbilang pantas jika smartphone ini memang ditempatkan pada segmen entry-level.

Namun, bukan sekadar smartphone entry-level, ZTE nubia tampaknya ingin memberikan sesuatu yang berbada pada penggunanya. Ya, ZTE Blade A35 diramu dengan panel belakang yang memiliki desain “tidak murahan”.

Penampang bagian belakang ZTE Blade A35 yang keseluruhannya ditutup dengan plastik polikarbonat memiliki sentuhan akhir desain yang begitu ciamik. Pilihan warna Starry Black yang dipegang oleh nativzen.com memiliki coraknya menyerupai gugusan bintang di langit.

Karena itu, corak tersebut membuat bagian belakang ZTE Blade A35 tidak terlihat polos. Pilihan warna lainnya yang dapat kamu pilih adalah Clover Green. Hanya saja, panel belakang smartphone ini mudah kotor oleh sidik jari.

Tetapi, kamu bisa mengakalinya dengan memasang soft-case transparan yang tersedia dalam paket penjualannya. Ya, dengan soft-case yang tersedia, kamu bisa menjaga panel belakang smartphone ini tidak memudar.

Seperti juga ZTE Blade A55, ZTE nubia juga menyematkan modul kamera berbentuk persegi di bagian pojok kiri atas dari perangkat yang dibuat sedikit menonjol. Rumah kamera tersebut menampung dua buah lensa serta LED flash untuk memotret di lingkungan minim cahaya.

Menariknya, ZTE nubia memoles rumah kamera tersebut dengan desain yang tampak begitu premium. Pada bagian cincin dari dua lensa yang disematkan, ZTE nubia menghiasinya dengan elemen lingkaran berwarna merah.

Tepat di samping rumah kamera, ZTE nubia menempatkan logo khasnya berwarna perak. Tepat di bawahnya, tercantum tulisan “Super AI Camera”. Secara keseluruhan, ZTE Blade A35 memiliki dimensi berukuran 167,7 x 77,4 x 8,5 mm dan bobot seberat 190 gram.

Bergeser ke bagian sisi-sisinya, ZTE nubia menempatkan tombol daya dan volume di sisi bagian sebelah kanan. Sama seperti dengan ZTE Blade A55, smartphone ini juga memiliki tombol daya dengan warna yang kontras, yakni warna merah.

Di sisi bagian sebelah kiri, kamu bisa menemukan slot untuk menampung dua SIM card (nano SIM card) dan satu kartu microSD. Sementara itu, di sisi bagian atas di buat polos, dan sisi bagian bawah ditempatkan port jack audio 3.5mm, lubang mikrofon, port USB Type-C dan speaker.

Layar Luas, Berukuran 6,75 Inci

Seperti telah disebutkan bahwa ZTE Blade A35 yang dipasarkan untuk konsumen entry-level menyodorkan tiga key selling point. Salah satu key selling point tersebut terkait dengan ukuran layar yang dimiliki. Ya, smartphone ini memiliki ukuran layar 6,75 inci.

Tak hanya luas untuk segmen harga yang disasar, kualitas panel yang ditawarkan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Layar ZTE Blade A35 menggunakan panel IPS dengan resolusi HD+. Karena itu, layarnya sangat ideal untuk menikmati konten multimedia.

Menariknya lagi, smartphone yang dibanderol kurang dari Rp 1 juta ini memiliki refresh rate yang ditawarkan berbasis adaptif 60 – 90Hz. Masih terbilang lancar untuk scrolling saat berselancar di internet atau kepo dengan status teman-teman di medsos.

Terkait dengan bezel di sisi keempat layarnya yang terbilang masih tebal, hal ini terasa cukup wajar jika melihat faktor harga yang ditawarkan. Begitu juga dengan desain kamera depannya yang masih mengadopsi tampilan “tetesan air” alias water drop.

Namun, gimmick yang berhasil mencuri perhatian nativzen.com dari layar ZTE Blade A35 adalah keberadaan Live Island. Ya, desain kamera depan smartphone ini bisa melar untuk menampilkan notifikasi penting saat dibutuhkan.

Sebagai contoh, saat kamu melakukan pengisian daya, Live Island akan menampilkan persentase baterai sehingga kamu bisa mendapatkan informasi dengan cepat sudah berapa persen baterai ZTE Blade A35 ini terisi.

Selain itu, saat kamu menjalankan fungsi Timer, detik hitung mundur bakal muncul di sisi atas layar. Begitu juga saat menjalankan aplikasi Recording, kamu bisa tahu dengan cepat sudah berapa lama proses perekaman audio tersebut berjalan.

Bagaimana jika smartphone ini kamu ajak beraktivitas di luar ruangan atau di bawah terik matahari. Meski ZTE nubia tak menyebutkan tingkat kecerahan layarnya, namun saat berada di bawah terik matahari, layarnya masih menampilkan visual yang cukup terbaca oleh mata.

Sementara itu, untuk melindungi layarnya agar tidak mudah tergores, ZTE nubia juga sudah melapisi layar smartphone ini dengan lapisan pelindung layar. Dengan begitu, pengguna tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli screen protector tambahan.

Ditenagai SoC Unisoc SC9863A

Bagi kamu yang tertarik untuk membeli ZTE Blade A35, smartphone ditenagai dengan chipset yang sama seperti yang ada pada ZTE Blade A55. Ya, smartphone entry-level yang dibanderol di bawah Rp 1 juta ini ditenagai chipset Unisoc SC9863A.

Ini adalah SoC dengan fabrikasi 28 nm, yang memiliki konfigurasi CPU Octa-core, dengan arsitektur yang terdiri dari 4 core Cortex-A55 1,6GHz dan 4 core Cortex-A55 1,2GHz, dan terintegrasi GPU PowerVR GE8322.

Lalu, bagaimana dengan sektor memorinya? Ya, dukungan memori yang disematkan tentu saja juga memiliki peranan penting agar smartphone ini mampu menjalankan berbagai aplikasi yang ada secara mulus alias bebas nge-lag.

Nah, perlu kamu tahu, ZTE Blade A35 juga memiliki besaran RAM yang sama seperti ZTE Blade A55, yakni 4GB. Kamu pun bisa “mendongkrak” RAM tersebut menggunakan fitur RAM Extended hingga 8GB. Dengan begitu kamu bisa merasakan RAM 12GB pada smartphone ini.

Sementara, untuk penyimpanan internalnya hanya 64GB. Namun, bagi kamu yang ingin memperluas kapasitas penyimpanan tersebut, bisa menambahkannya dengan kartu microSD. Dengan begitu, kamu bisa menyimpan lebih banyak file foto, video dan dokumen lainnya.

Chipset Unisoc SC9863A, RAM 4GB + RAM Extended 8GB, dan internal storage 64GB, apakah masih terbilang nyaman untuk menjalankan aplikasi-aplikasi populer. Untuk penggunaan aplikasi ringan, seperti WhatsApp, Instagram hingga aplikasi belanja online masih cukup nyaman.

Hanya saja, kamu tak perlu mengeluh ketika smartphone ini diajak untuk multitasking. Ya, perlu menunggu sekian detik sampai aplikasi terbuka penuh. Jika sudah terbuka, aplikasi-aplikasi tersebut bisa berjalan dengan normal.

Jika kamu hobi bermain game, ZTE Blade A35 adalah jawaban yang tepat untuk memainkan game-game kasual. Jadi, jangan berharap membawa smartphone ini ke tongkrongan lalu memainkan game Free Fire dengan konfigurasi grafis medium-to-high.

Terkadang dengan konfigurasi grafis medium-to-low saja masih ada frame-drop. Contoh kasus lainnya, saat nativzen.com mengajak smartphone ini untuk memainkan eFootball 2024, visual di layar terasa kurang memuaskan.

Lalu, bagaimana dengan dukungan catu daya yang ada pada smartphone kurang dari Rp 1 jutaan ini? ZTE Blade A35 telah dilengkapi baterai berkapasitas 5.000 mAh. Sementara itu, fitur pengisian cepatnya hanya 10W.

Ya, dengan pengisian daya 10W, tentunya membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mengisi baterai ZTE Blade A35 dari 0 hingga 100%. Pengalaman nativzen.com, perlu waktu hampir tiga jam pengisian meski menggunakan jenis port USB Type-C.

Sementara itu, keberadaan port USB Type-C pada smartphone entry-level yang dibanderol kurang dari Rp 1 juta ini juga terbilang menarik. Ya, pengguna tak perlu lagi repot untuk membawa jenis kabel lainnya, karena saat ini Type-C sudah menjadi universal di banyak gadget.

Terkait dengan dukungan baterai 5.000 mAh yang disematkan, nativzen.com merasakan bahwa smartphone ini terbilang tidak cepat boros. Hal ini dibuktikan saat menggunakan ZTE Blade A35 untuk bermain game Free Fire selama 1 jam, baterai yang terkuras hanya 11%.

Ingin me-time di akhir pekan dengan mendengar musik melalui speaker yang ada pada ZTE Blade A35? Smartphone ini hanya di dukung oleh speaker tunggal, dengan kata lain audio yang dikeluarkan bukanlah stereo.

Meski begitu, kualitas speakernya terbilang cukup untuk kelas harganya. Volume suaranya cukup lantang, dan detail suaranya juga cukup jelas. Apalagi, smartphone ini juga masih dibekali dengan port jack audio 3.5mm sehingga kamu bisa mendengarkan musik dengan headset non-wireless.

Dukungan Kamera Utama 13MP

Jika kamu masih ingat, ZTE nubia meluncurkan ZTE Blade A55 dengan dukungan kamera utama 13MP serta kamera depan 5MP. Cukup menarik! Dukungan kamera yang sama juga diimplementasikan oleh ZTE nubia ke dalam ZTE Blade A35.

Ya, smartphone entry-level yang dibanderol kurang dari Rp 1 juta ini memiliki dukungan kamera utama 13MP yang ditemani dengan sensor AI. ZTE nubia juga turut menyematkan LED flash untuk kebutuhan memotret atau merekam video di lingkungan low-light.

Lalu, bagaimana dengan dukungan kamera depannya? Ya, di bagian depan, ZTE nubia menyematkan kamera 5MP dengan bukaan f/2.0, dan ditambah Fix Focus. Kamu juga bisa foto selfie dengan latar belakang nge-blur alias bokeh dengan hasilnya yang cukup memuaskan.

Selain mode Potrait, ZTE nubia juga memperkaya ZTE Blade A55 dengan pilihan Capture hingga 4x dan Panorama. Sementara, ketika digunakan untuk perekaman video, mode yang tersedia adalah Video dan Time Lapse. Perekaman video hingga resolusi 1080p dengan 30fps.

Kesimpulan

Lagi dan lagi, ZTE nubia kembali menunjukkan bahwa mereka tampaknya lebih memilih untuk berkompetisi di pasar smartphone entry-level. Setelah meluncurkan ZTE Blade A55, tak perlu menunggu lama, mereka langsung meluncurkan ZTE Blade A35 di pasar Indonesia.

Bagi kamu yang tertarik dengan ZTE Blade A35, yang berjalan dengan antarmuka MyOS 14 berbasiskan Android 14 , dan dijual seharga Rp 999.000 tampaknya “harus puas” hanya karena smartphone ini menawarkan desain ciamik dan layar yang luas.

Untuk urusan kinerjanya, ZTE nubia hanya membekali smartphone ini dengan chipset lawas, yakni Unisoc SC9863A 28nm. Kamu patut tahu bahwa ini adalah chipset yang diluncurkan pada tahun 2018. Artinya, chipset ini sudah berumur 6 tahun.

ZTE Blade A35 juga hanya ditopang RAM 4GB. Tetapi, kamu bisa menggunakan fitur RAM Extended hingga 8GB, agar bisa meningkatkan kinerjanya. Nah, berbeda dengan Blade A55, ZTE hanya membekali Blade A35 dengan internal storage hanya 64GB.

Tak perlu khawatir! Kamu pun bisa memperluas kapasitas penyimpanan internal smartphone ini dengan bantuan kartu microSD. Dengan begitu, kamu bisa menyimpan lebih banyak file foto, video dan dokumen lainnya.

Untuk sektor daya, ZTE Blade A35 ditenagai baterai berkapasitas 5.000 mAh, namun hanya punya pengisian cepat 10W. Sementara, untuk kebutuhan memotret, smartphone ini dibekali kamera utama 13MP dan kamera depan 5MP.

Di bagian tampilan, kamu juga harus puas dengan dukungan layar berukuran 6,75 HD+ yang dipercantik desain waterdrop alias tetesan air untuk rumah kamera depannya. Jadi, apakah kamu tertarik meminang smartphone entry-level ini?

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.