NativZen
Advertising Area

OPPO Kuasai Pasar Smartphone Asia Tenggara di 2024

OPPO memimpin pasar Asia Tenggara untuk pertama kalinya, menguasai pangsa 18% dengan 16,9 juta pengiriman.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Riset terbaru Canalys mengungkap bahwa pasar ponsel pintar Asia Tenggara bangkit kembali pada tahun 2024. Tercatat, smartphone yang berhasil dikapalkan sebanyak 96,7 juta unit, atau naik 11% YoY setelah dua tahun mengalami penurunan.

OPPO memimpin pasar Asia Tenggara untuk pertama kalinya, menguasai pangsa 18% dengan 16,9 juta pengiriman, menandai peningkatan tahunan sebesar 14%. Samsung menyusul di posisi kedua dengan 16,6 juta unit dan pangsa pasar 17%.

Sementara, TRANSSION dan Xiaomi menempati posisi ketiga dan keempat, masing-masing mengamankan persentase pangsa pasar yang sama, yakni 16%. vivo melengkapi lima besar dengan pangsa 13%.

Pada Q4 2024, pengiriman ponsel pintar Asia Tenggara tumbuh 3% YoY, mencapai 24,4 juta unit. TRANSSION memimpin untuk pertama kalinya karena peluncuran produk terbaru membuatnya tampil begitu kuat di pasar Indonesia dan Filipina.

Rekor! TRANSSION tercatat berhasil mengapalkan 4,1 juta ponsel pintar dan menguasai pangsa pasar sebesar 17% pasar. OPPO (tidak termasuk OnePlus) menempati posisi kedua, mengapalkan 3,9 juta unit untuk pangsa pasar 16%.

Di posisi ketiga, Xiaomi berhasil memperkecil ketertinggalan dengan 3,8 juta unit dan pangsa pasar sebesar 16%. Fokus Samsung dalam memprioritaskan nilai daripada volume membuatnya menempati posisi keempat dengan 3,6 juta unit dan pangsa pasar sebesar 15%.

vivo yang pernah mencatat kuartal terbaiknya sejak 2022, hanya mengapalkan 3,5 juta unit ponsel pintar, dan mengamankan pangsa pasar sebesar 14%, didorong oleh Y19-nya, yang mengungguli pendahulunya.

Seperti ditegaskan oleh Le Xuan Chiew, Analis Canalys bahwa pasar ponsel pintar Asia Tenggara bangkit kembali dengan kuat pada tahun 2024. Tercatat, kebangkitannya mampu melampaui pertumbuhan global sebesar 7%.

“Kinerja OPPO yang kuat pada tahun 2024 mencerminkan keberhasilannya dalam kalibrasi produk dan investasi kelas atas. OPPO A18 adalah model terlaris tahun ini, sementara A3x yang berganti merek membantu mendorong pengiriman saluran yang lebih tinggi,” ucap Chiew.

Ditambahkan oleh Chiews, bertentangan dengan tren global, ASP telah turun di Asia Tenggara karena meningkatnya sensitivitas harga di wilayah tersebut. TRANSSION menduduki posisi teratas pada Q4, berkat seri Hot and Smart tingkat pemula serta distribusi dealer yang diperluas.

“Bagi TRANSSION, volume merek menjadi prioritas karena ingin mendapatkan lebih banyak kesadaran konsumen di kota-kota lapis kedua. Meskipun pengiriman Samsung secara keseluruhan di Asia Tenggara turun, ASP-nya meningkat sebesar 14%.

Ya, ASP Samsung tercatat meningkat dari US$ 285 pada Q4 2023 menjadi US$ 326 pada Q4 2024. Pertumbuhan yang kuat dari model yang lebih mahal, seperti seri Galaxy A55 dan Galaxy S, menutupi penurunan volume yang besar di antara model pasar massalnya.

Kemampuan Samsung untuk mentransisikan basis pengguna Android kelas bawah yang besar di Asia Tenggara ke model dengan harga yang lebih tinggi juga akan menjadi faktor kunci keberhasilan di masa mendatang.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, melalui seri S25-nya, Samsung ingin mendorong inovasi AI dan kemajuan ekosistem untuk lebih memperluas penawarannya guna mendorong peningkatan dan memperluas segmen premiumnya.

Sementara, Sheng Win Chow, Analis Canalys mengatakan bahwa manajemen inventaris yang bijaksana akan membentuk strategi vendor pada tahun 2025. Target penjualan yang terlalu ambisius dapat mengikis profitabilitas.

“Saluran yang kelebihan stok memerlukan subsidi promosi yang mahal untuk membersihkan inventaris berlebih pada kuartal berikutnya. Sebaliknya, meremehkan permintaan dapat menghambat kemampuan vendor untuk meningkatkan pangsa pasar,” ucap Chow.

Chow menambahkan bahwa dengan siklus hidup produk dan waktu tunggu pengiriman yang semakin pendek serta banjir peluncuran smartphone baru setiap kuartal, hanya ada sedikit waktu dan ruang untuk pulih dari meremehkan permintaan setelah peluncuran awal suatu produk.

“Perombakan peringkat vendor yang sering terjadi di Asia Tenggara menyoroti bahwa kepemimpinan volume saja tidak lagi menjadi ukuran yang dapat diandalkan untuk posisi pasar suatu merek,” tambah Chow.

Faktor-faktor kunci lainnya – seperti pangsa nilai, efisiensi operasional, dan profitabilitas – sama pentingnya dalam menilai kesehatan sebuah merek secara keseluruhan, dan tentunya posisi yang membuatnya semakin kompetitif.

Dalam jangka panjang, vendor yang memperluas aliran pendapatan di luar penjualan perangkat – menjadi perangkat lunak dan layanan, misalnya – akan mengamankan pijakan yang lebih kuat di pasar di sejumlah negara.

Contohnya, program Sekolah Digital Lighthouse yang baru-baru ini diluncurkan Samsung, yang memadukan tablet seri Galaxy Tab S dan A dengan rangkaian perangkat lunak Galaxy Classroom untuk mendukung siswa dan guru.

“Langkah tersebut sekaligus membuka jalan bagi peluang smartphone di masa mendatang, merupakan contoh utama tentang bagaimana vendor dapat membangun solusi yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan,” pungkas Chow.

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.