NATIVZEN.com – Sejumlah perusahaan di Indonesia sedang dalam tahap transformasi krusial yang didorong oleh adopsi pesat teknologi kecerdasan buatan (artificialintelligence – AI) dan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Dengan adanya inisiatif pemerintah seperti Making Indonesia 4.0 dan peningkatan adopsi digital di sektor bisnis, teknologi open-source memiliki peran penting dalam membantu bisnis dalam menekan biaya, meningkatkan keamanan, dan mendorong inovasi.
“Bisnis di Indonesia tengah bergerak cepat dalam mengadopsi transformasi digital, dan teknologi open-source bisa menjadi kunci,” ujar Roy Kosasih, Presiden Direktur, IBM Indonesia melalui rilis yang diterima oleh nativzen.com.
Lebih lanjut, Roy juga menegaskan bahwa teknologi open-source bisa digunakan untuk memastikan bahwa perubahan ini dapat diakses secara luas, mudah ditingkatkan (scalable), dan tetap terjaga keamanannya.
Perusahaan besar maupun UMKM dapat memanfaatkan teknologi open-source untuk tetap kompetitif dan lincah (agile) di pasar yang terus berkembang. Berikut 4 kontribusi utama open-source yang bisa mengubah lanskap bisnis di Indonesia menurut IBM:
- Efisiensi Biaya – Berbeda dengan perangkat lunak tertutup yang memerlukan biaya lisensi, solusi teknologi open-source tersedia secara terbuka, memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan anggaran guna meningkatkan inovasi dan operasional. Hal ini sangat bermanfaat bagi UMKM yang sering menghadapi keterbatasan finansial saat mengadopsi teknologi baru. Komitmen kuat IBM terhadap open-source tercermin pada peluncuran Large Language Model (LLM) Granite 3.2 ke dalam komunitas open-source, sehingga bisnis dapat mengakses solusi kelas perusahaan berkualitas tinggi tanpa beban biaya besar.
- Meningkatkan Fleksibilitas Perusahaan – Perangkat lunak open-source memberikan fleksibilitas bagi bisnis untuk menyesuaikan dan mengembangkan teknologi dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Berbeda dengan sistem tertutup yang memiliki kerangka kerja yang lebih kaku, open-source memungkinkan perusahaan untuk memodifikasi, mengadaptasi, dan mengoptimalkan perangkat lunak supaya selaras dengan tujuan bisnis. Fleksibilitas ini membantu perusahaan tetap agile, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan perubahan pasar, tren industri, dan permintaan pelanggan.
- Meningkatkan Keamanaan – Keamanan siber kini menjadi prioritas utama bagi bisnis di era digital. Perangkat lunak open-source menawarkan mekanisme pertahanan yang kuat karena solusinya terus ditinjau oleh komunitas developer global, memungkinkan deteksi dan penanganan kerentanan lebih cepat. Pendekatan kolaboratif ini membantu perusahaan di Indonesia menjaga kelangsungan operasional dan melindungi data yang sensitif. IBM telah menjadi pelopor dalam inisiatif keamanan siber berbasis open-source, memastikan bahwa bisnis memperoleh manfaat dari pembaruan keamanan secara transparan yang didukung oleh komunitas.
- Mendorong Inovasi – Inovasi merupakan inti dari teknologi open-source, yang memungkinkan bisnis untuk berkolaborasi dengan para pemimpin industri, memperoleh teknologi terdepan, dan mengembangkan solusi baru lebih cepat. Bagi perusahaan di Indonesia, hal ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan keunggulan dalam AI, komputasi awan, dan teknologi baru yang sedang berkembang, sehingga memberikan keunggulan kompetitif di pasar digital yang terus berkembang pesat.
Selama lebih dari 25 tahun, IBM juga telah menjadi pemain utama dalam pengembangan open-source, yang bertujuan untuk mendorong inovasi, keamanan, dan fleksibilitas bagi dunia usaha secara global.
Dengan investasi US$ 4 miliar, lebih dari 7.400 karyawan IBM yang berkontribusi aktif, dan 20.000 commit setiap bulan, inisiatif open-source IBM telah membentuk ekosistem teknologi, mulai dari AI dan hybridcloud hingga keamanan siber dan perangkat lunak untuk perusahaan.
“IBM berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan para pelaku bisnis, developer, dan seluruh ekosistem yang lebih luas guna memastikan bahwa open-source terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan inovasi di Indonesia.” pungkas Roy.