NativZen
Advertising Area

Fakta-Fakta Integrasi Tokopedia dan TikTok Shop yang Tuai Pro dan Kontra

Integrasi Tokopedia dan TikTok Shop diharapkan berdampak pada peningkatan dan pertumbuhan seller.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Tahun lalu, tepatnya 31 Januari 2024, TikTok resmi mengakuisisi 75,01% saham Tokopedia. Proses akuisisi ini menandai penggabungan bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia di bawah PT Tokopedia, dengan nilai investasi mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp23,4 triliun.

Satu tahun lebih sejak akuisisi tersebut, Bytedance, perusahaan pemilik TikTok asal China menerapkan langkah melebur pusat penjualan (Seller Center) Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia.

Penggabungan Seller Center ini secara teknis tidak menyalahi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Melalui posting-an di Instagram @tokopedia_tiktokshop, terungkap bahwa perusahaan mengucapkan terima kasih atas aspirasi dan kritik terkait integrasi Tokopedia dengan TikTok Shop.

“Kami memahami bahwa masa transisi ini tidak mudah, terlebih dengan adanya perubahan tampilan fitur dan proses adaptasi dalam waktu yang singkat. Kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan dari rekan seller,” tulis akun tersebut.

Perusahaan mendorong seller yang belum melakukan integrasi agar segera melakukan integrasi karena langkah ini diharapkan berdampak pada peningkatan dan pertumbuhan seller. “Kami percaya, bahwa seller lain pun bisa merasakan pertumbuhan yang sama,” tambahnya.

Kendati membawa efek positif dari sisi efisiensi biaya, operasional hingga perluasan pasar dan audiens, ada beberapa fakta-fakta menarik terkait integrasi Seller Center Tokopedia dengan TikTok Shop ini.

Restrukturisasi atau Efisiensi Pekerja

Dengan mayoritas saham dipegang oleh Bytedance, perusahaan kemudian dikabarkan akan memangkas ribuan karyawan. Bloomberg News pada akhir Mei melaporkan bahwa TikTok tengah bersiap kebijakan pemangkasan (PHK) karyawan.

Sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan bahwa unit e-commerce milik ByteDance akan memotong tenaga kerja di semua divisi seperti logistik hingga gudang. Disebutkan bahwa gelombang PHK akan terjadi pada Juli 2025.

Pasca PHK, jumlah total karyawan TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia akan menurun menjadi sekitar 2.500 orang, seperti dikutip dari Bloombergtechnoz.

Sementara, juru bicara TikTok mengungkapkan, setelah akuisisi saham Tokopedia, perusahaan fokus pada pengembangan bisnis, termasuk memanfaatkan kekuatan TikTok Shop dan Tokopedia untuk melayani pengguna mereka.

Kendala dan Kekhawatiran Seller

Beberapa penjual melaporkan kendala seperti antarmuka yang membingungkan, kesulitan mengelola pesanan, dan fitur yang terbatas dibandingkan dengan Tokopedia sebelumnya. Ada juga kekhawatiran bahwa penjual dipaksa beralih ke sistem baru tanpa opsi untuk kembali ke
platform lama.

Selain itu, perubahan UI dan penghilangan fitur tertentu menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian pengguna lama Tokopedia. Mengintip komentar netizen di akun Instagram @tokopedia_tiktokshop, sebagian tampak tidak setuju terkait integrasi ini

Pasalnya, seller yang merintis rating bertahun-tahun di Tokopedia harus beralih ke TikTok Shop, yang menurutnya beda ekosistem dan buyer. Sebagian pengguna bahkan mengajak seller Tokopedia lainnya untuk beralih ke e-commerce kompetitor. Integrasi juga dikeluhkan menurunkan trafik hingga dashboard yang menyulitkan seller.

Batas Waktu Migrasi

Penjual Tokopedia diminta untuk pindah ke pusat penjualan baru milik Bytedance paling lambat 9 Juni 2025, sebagai bagian dari proses transisi dan integrasi untuk memudahkan pengelolaan toko secara terpadu.

Belum diketahui konsekuensi apabila seller Tokopedia belum melakukan integrasi tersebut. Beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi seperti akses ke Seller Center lama dihentikan, sehingga pedagang kehilangan akses ke dashboard atau Seller Center lama.

Ini berarti mereka tidak bisa lagi mengelola toko, memperbarui produk, memproses pesanan, atau menerima pembayaran di platform lama.

Kepatuhan Regulasi

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa proses integrasi ini tidak melanggar aturan yang berlaku dan akan terus memantau kepatuhan selama proses migrasi pedagang ke pusat penjualan baru milik Bytedance.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa proses integrasi dan migrasi pedagang Tokopedia ke pusat penjualan baru milik Bytedance tidak menyalahi aturan. Penggabungan ini dikomunikasikan dengan pihak terkait dan dipastikan tidak ada aturan yang dilanggar, baik secara teknis maupun administratif.

Integrasi ini juga bertujuan melindungi UMKM lokal dari dominasi produk impor, serta memastikan ekosistem digital di Indonesia berkembang secara sehat dan adil bagi pelaku usaha dalam negeri.

Penulis: Ahmad Luthfi

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.