NATIVZEN.com – Menjelang laga panas antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dunia maya Indonesia sedang bergetar. Berdasarkan riset Binokular Big Data Analytics, percakapan soal Tim Garuda mendominasi linimasa selama dua pekan terakhir — dengan nada optimisme yang semakin menguat.
Dalam periode 24 September – 7 Oktober 2025, tercatat lebih dari 94 ribu percakapan di media sosial dan lebih dari 12 ribu artikel media yang membahas persiapan skuad Garuda. Mayoritas percakapan bernada positif (70%), memperlihatkan bagaimana publik Indonesia bersatu memberi semangat untuk Jay Idzes, Rafael Struick, dan kawan-kawan.

Ya, Timnas Indonesia akan menjalankan laga berat tersebut di King Abdullah Sports City, Jeddah. Namun, di balik gelombang dukungan itu, muncul juga sedikit nada skeptis — terutama soal absennya dua penjaga gawang utama, Maarten Paes dan Emil Audero.
Hal ini membuat sebagian suporter khawatir soal ketahanan lini belakang. Seperti dikatakan oleh Danu Setio Wihananto, Manajer Socindex Binokular bahwa kualitas keraguan bisa berdampak luas karena unggahan pesimis berpotensi menjangkau jutaan pengguna.

Dari Strategi Kluivert hingga Mimpi Lolos Piala Dunia
Media nasional dan internasional ramai menyoroti strategi pelatih Patrick Kluivert, yang disebut tetap mempertahankan filosofi high pressing ala Shin Tae-yong. Gaya agresif dan cepat ini diharapkan bisa mengimbangi permainan Arab Saudi dan Irak yang dikenal kuat secara teknis.
Selain itu, rasa optimisme juga datang dari kiper utama Maarten Paes yang menyebut lolos ke putaran keempat adalah bukti nyata evolusi sepak bola Indonesia. “Ini bukan sekadar lolos, tapi simbol kemajuan,” tulis salah satu unggahan viral di X (Twitter).
Dari TikTok sampai YouTube, Dukung Garuda!
Puncak percakapan di media sosial terjadi pada 4 Oktober 2025, saat video latihan Timnas di Arab Saudi menyebar cepat di YouTube dan TikTok. Banyak warganet mengirimkan komentar dukungan dengan tagar #GarudaFight #Lolos2026 #DukungTimnas.

Meski masih ada perdebatan seputar wasit asal Kuwait Ahmad Al Ali yang dianggap kontroversial, sebagian besar warganet justru mengubah keraguan menjadi semangat. “Kalau wasit bisa jadi lawan tambahan, maka dukungan kita harus jadi pemain ke-12,” tulis salah satu pengguna X yang disukai lebih dari 20 ribu kali.
Energi Digital untuk Dukungan Nyata
Sementara itu, Vice President Operation Binokular, Ridho Marpaung, menegaskan bahwa energi dukungan digital yang diberikan kepada Timnas Indonesia bisa menjadi kekuatan mental untuk seluruh para pemain.
“Optimisme dan keraguan adalah hal wajar. Tapi sekarang waktunya kita bersatu, mendukung Timnas dengan sportivitas dan semangat persatuan. Harapannya Jay Idzes dan kawan-kawan bisa memberikan yang terbaik untuk para penggemar sepak bola di Tanah Air,” ujar Ridho.
Laga melawan Arab Saudi bukan sekadar pertandingan, tapi simbol bahwa sepak bola Indonesia kini punya taji dan daya tarik yang luar biasa, tidak hanya di lapangan hijau tetapi juga dukungan yang diberikan lewat dunia digital.







