NATIVZEN.com – Xiaomi kembali menunjukkan dominasinya sebagai raksasa teknologi global. Dalam laporan kinerja Q3 2025, perusahaan asal Tiongkok ini mencatat lonjakan laba bersih setelah penyesuaian sebesar 80,9% YoY hingga mencapai Rp 26,6 triliun, sekaligus melampaui ekspektasi pasar dan mencetak rekor tertinggi baru.
Pendapatan Xiaomi di Q3 2025 juga meningkat kuat hingga Rp 266,4 triliun, menandai empat kuartal berturut-turut dengan pendapatan di atas Rp 235 triliun. Dengan total pendapatan Januari–September yang sudah menembus Rp 801,8 triliun, Xiaomi hampir menyamai total pendapatan sepanjang tahun 2024 — hanya dalam tiga kuartal.

Smart EV Jadi Bintang Utama
Segmen Smart EV Xiaomi yang berada dalam strategi “Human × Car × Home” menjadi pusat perhatian. Pendapatan bisnis ini melonjak hingga Rp 65 triliun, tumbuh lebih dari 199% YoY, dan untuk pertama kalinya mencatat pendapatan operasional positif sebesar Rp 1,6 triliun.
Model SUV mewah Xiaomi YU7 menjadi salah satu kunci kesuksesan. Dengan performa tinggi dan harga bersaing, YU7 berhasil menjadi SUV terlaris di Tiongkok selama tiga bulan berturut-turut, bahkan mengalahkan seluruh kategori SUV pada Oktober 2025.
Pengiriman Smart EV Xiaomi juga memecahkan rekor baru dengan 108.796 unit dalam satu kuartal. Total pengiriman sepanjang 2025 telah melampaui 260.000 unit, memperkuat posisi Xiaomi di pasar kendaraan listrik yang tengah memanas.
Bisnis Smartphone Tetap Tangguh
Meski Smart EV menjadi sorotan, unit bisnis smartphone Xiaomi tetap menunjukkan pertumbuhan stabil:
- Pendapatan smartphone Q3: Rp108,3 triliun
- Pengiriman global: 43,3 juta unit, naik selama 9 kuartal berturut-turut
- Peringkat global: Top 3 dunia selama 21 kuartal
Di Tiongkok, Xiaomi berada di posisi dua besar dengan pangsa 16,7%, sementara segmen premium mereka justru meledak. Flagship Xiaomi 17 Pro Max menjadi smartphone terlaris di kelas harga di atas Rp 14 juta, mencatat dua rekor tertinggi selama periode Double 11.
Ekosistem IoT Tembus 1 Miliar Perangkat Terhubung
Bisnis IoT dan lifestyle Xiaomi juga terus berkembang. Pendapatan segmen ini mencapai Rp 65 triliun, naik 5,6% YoY. Titik paling menarik adalah jumlah perangkat IoT terhubung yang kini mencapai lebih dari 1 miliar unit, menjadikan Xiaomi salah satu pemimpin global di kategori AIoT.
Tak kalah menarik yang patut kamu ketahui, pabrik peralatan smart home Xiaomi juga resmi beroperasi dengan kapasitas produksi 7 juta unit AC per tahun. Strategi ini semakin memperkuat rantai produksi smart living mereka.
Layanan Internet Cetak Rekor, Pengguna Aktif Bulanan Capai 741 Juta
Segmen layanan internet Xiaomi, yang meliputi iklan, layanan cloud, dan langganan digital, berhasil mencetak pendapatan Rp 22,1 triliun, naik 10,8% YoY. Margin laba kotor di sektor ini mencapai 76,9%, salah satu yang tertinggi di industri.
MAU (Monthly Active Users) aplikasi dan layanan Xiaomi kini menembus 741,7 juta pengguna, dengan pertumbuhan kuat dari pasar internasional. Tentu saja, ini sebuah keberhasilan yang patut untuk diacungi jempol.
Xiaomi Gencar Investasi AI dan R&D: Rp70 Triliun Lebih di 2025
Tak hanya agresif di pasar perangkat, Xiaomi juga terus menggelontorkan investasi di teknologi inti.
● Pengeluaran R&D di Q3 2025: Rp 21,4 triliun (naik 52,1%)
● Total R&D tiga kuartal: Rp 55,3 triliun
● Proyeksi R&D 2025: lebih dari Rp 70 triliun
Beberapa inovasi terbaru Xiaomi meliputi:
- Model AI suara besar Xiaomi-MiMo-Audio
- Solusi rumah pintar berbasis AI generatif Xiaomi Miloco
- Sistem operasi HyperOS 3 dengan kemampuan AI lebih matang
Trifecta bisnis Xiaomi — Smartphone, Smart EV, Smart Home — kini bergerak harmonis di bawah satu strategi ekosistem besar. Laporan Q3 2025 menegaskan transformasi Xiaomi dari perusahaan smartphone menjadi super-ekosistem teknologi yang mencakup:
- Kendaraan listrik
- Perangkat rumah pintar
- Smartphone premium
- Layanan internet
- AI & komputasi cerdas
Dengan pertumbuhan agresif di hampir semua lini dan rekor demi rekor yang terus tumbuh, Xiaomi semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia.







