NativZen
Advertising Area

Ciptakan Talenta Digital untuk Wujudkan Target Asta Cita

Indonesia harus mempercepat pengembangan talenta digital untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis teknologi.

Advertising Area

NATIVZEN.com – IndoTelko Forum kembali menggelar diskusi yang bertajuk “Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita”. Diskusi akhir tahun ini digelar di GoWork “Menara Rajawali” pada tanggal 12 Desember 2024.

Dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, forum diskusi ini digelar bertujuan mempercepat akselerasi transformasi digital di Indonesia, mendukung visi Indonesia Emas 2045, dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif.

“Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menentukan sejauh mana Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Meutya.

Sementara itu, Doni Ismanto Darwin, Pendiri IndoTelko, yang juga turut berpartisipasi dalam diskusi ini, mengungkapkan bahwa sektor ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian visi Presiden Prabowo Subianto.

“Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang akan memberdayakan UMKM dan mendorong investasi yang berdampak pada kesejahteraan rakyat,” kata Doni.

Mendorong Talenta Digital

Sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut, Dirgayuza Setiawan, yang juga merupakan Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa “Prabowo Subianto,” menyoroti pentingnya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk periode 2024-2029.

“RKP ini menargetkan dua tujuan utama yang ambisius, yakni menghapuskan kemiskinan ekstrem hingga 0% dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%,” ujar Dirgayuza dihadapan sejumlah media yang turut hadir dalam forum diskusi tersebut.

Dirgayuza menambahkan bahwa mandat UUD 1945 menjadi pedoman kita dalam melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan ketertiban dunia.

Ia juga memaparkan data yang menunjukkan bahwa harapan hidup orang Indonesia saat lahir meningkat signifikan dari tahun 1960 hingga 2022, dengan harapan hidup di Jepang mencapai 84 tahun, sementara di Indonesia meningkat menjadi 75 tahun.

Dalam konteks memajukan kesejahteraan umum, Dirgayuza menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan positif. Dari tahun 1970 hingga 2023, besar ekonomi Indonesia diproyeksikan naik Rp 1.386 triliun dan mencapai US$ 19.500 triliun per kapita.

“Meskipun demikian, Indonesia masih berada di jalur untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi (high income country) pada usia 100 tahun kemerdekaannya nanti” tambah Dirgayuza.

Dirgayuza juga menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk mendorong talenta digital, dengan target 99% siswa mendapatkan makanan bergizi gratis di sekolah, peningkatan gaji guru, renovasi sekolah, dan penggunaan smart board di setiap kelas.

Tak kalah menarik, ia juga menuturkan bahwa pendidikan di luar negeri dianggap penting, karena siswa yang belajar di luar negeri cenderung memiliki kualitas diri yang lebih baik dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Ia juga menambahkan, Indonesia harus mempercepat pengembangan talenta digital untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis teknologi. Untuk itu, fokusnya pada pendidikan berkualitas, termasuk pengiriman siswa ke universitas terbaik di dunia.

“Kita bisa belajar dari India dan Tiongkok yang sukses membangun talenta digital lewat pendidikan di luar negeri. Sebagian besar pemimpin perusahaan teknologi besar mereka merupakan lulusan universitas top di Amerika Serikat,” ujar Dirgayuza.

Ia juga menekankan pentingnya teknologi untuk memperbaiki kebijakan sosial. Dikatakan bahwa Presiden Parbowo turut mendorong tenaga ahli digital untuk membantu identifikasi penerima bantuan sosial secara akurat dan mengurangi kesalahan distribusi,.

Dengan infrastruktur digital yang kuat, Dirgayuza menyakini bahwa Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital, seperti pengembangan pusat data dan implementasi kecerdasan buatan, guna mengejar target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

Sementara itu, Zulfi Hadi, Marketing & Solution Director Lintasarta, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung digitalisasi nasional. Untuk itu, Lintasarta memiliki misi “Empowering Indonesia to unleash digital potential”.

“Lintasarta mengembangkan infrastruktur strategis seperti fiber optic, data center, GPU cloud, dan keamanan siber. Kami juga sudah menghubungkan lebih dari 80% kabupaten di Indonesia dengan infrastruktur modern untuk mendukung percepatan ekonomi digital,” ujar Zulfi.

Tak hanya infrastruktur, Lintasarta juga fokus pada pengembangan talenta digital di Tanah Air. Salah satunya adalah dengan meluncurkan Program Laskar AI yang memberikan pelatihan gratis bagi mahasiswa dan praktisi.

“Kita targetkan 500 peserta awal untuk digodok dengan kurikulum berbasis teknologi NVIDIA. Mereka akan menjadi motor akselerasi produktivitas nasional melalui implementasi kecerdasan buatan alias AI,” pungkas Zulfi.

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.