Eko Lanue ArdieNATIVZEN.com – Turnamen e-sport International Female Legends (IFL) 2023 telah selesai digelar. Kita pun harus angkat topi untuk EVOS Harvy yang keluar sebagai pemenang dan berhasil mengamankan gelar juara dengan mengalahkan 11 tim e-sport wanita lainnya.
Tercatat, EVOS Harvy yang digawangi Nune, Aletha, Merc, Dsyy dan Zesya berhasil meraih poin total 205 dari 12 pertempuran. Hasil tersebut membuat EVOS Harvy diganjar dengan hadiah uang tunai Rp179 juta, dari total prize pool IFL 2023 yang mencapai Rp500 juta.
Sementara itu, tim e-sport wanita asal Thailand MG Lady serta Dewa United Shori harus puas berada di posisi dua dan tiga, masing-masing membawa pulang uang tunai sebesar Rp70 juta dan Rp40 juta. Pro Grand Final sendiri berlangsung di Mahaka Square, Jakarta, (17/12).
IFL 2023 digelar sejak 21 Oktober dengan 4 tahapan sebelum menginjak IFL Pro Grand Final, yakni Audisi, Development Battle, Draft Pick, dan Pro Final. Di babak Audisi, ribuan peserta dari berbagai tim yang berasal dari 12 kota di Indonesia memperebutkan tiket ke Development Battle.
Fase Development Battle yang dimenangkan skuad 0431 Hunters asal Manado, menjadi arena pertempuran tim-tim juara dari 12 kota. Ini sekaligus menjadi kesempatan bagi pro team untuk menilai performa calon anggota baru mereka yang akan dipilih di fase Draft Pick.
Di fase Draft Pick, pro team yang akan bertarung di babak Pro Final memilih pemain incaran mereka untuk menambah daya gedor serta melengkapi roster IFL 2023 mereka. Total ada 18 ladies players jebolan audisi dari 12 kota tersebut yang berhasil diserap masuk ke dalam pro teams asal Indonesia.
Setelah mendapatkan pemain yang diinginkan di fase Draft Pick, pro team bertarung di fase Pro Final untuk menentukan 10 tim dari 11 tim yang berlaga. Hasilnya, Satria Muda Esports harus rela tidak tampil di IFL Pro Grand Final, sementara EVOS Harvey keluar sebagai yang terbaik di fase Pro Final.
Satu hal yang membuat kompetisi e-sport ini semakin seru, di fase Pro Grand Final 10 tim tersisa dihadapkan dengan tantangan baru. Di fase ini kedatangan dua kontestan tim e-sport internasional, yakni Memorial Gamer Lady asal Thailand dan Fly 7Sea dari Malaysia.Â
“IFL 2023 merupakan perwujudan visi dan misi MAGI yang berkomitmen mendorong pertumbuhan gamer ladies dan menciptakan tempat yang aman bagi perempuan untuk berkembang di dunia e-sports,” ujar CEO Mahaka Gaming Integra (MAGI) Waizly Darwin.
Orang nomor satu di MAGI ini juga mengucapkan terima kasih kepada, PBESI, Garena, BNI, serta seluruh sponsor, dan semua orang yang telah berkontribusi untuk menjadikan IFL sebagai mercusuar dalam pemberdayaan wanita di dalam industri e-sports.
Kompetisi IFL 2023 ini juga disambut positif oleh Hans Saleh, Country Head Garena Indonesia. Dia mengatakan bahwa rangkaian kompetisi yang memainkan game Free Fire ini telah menjadi ajang kompetisi yang sangat penting bagi atlet e-sport wanita di Indonesia.
“Garena berharap kehadiran IFL 2023 yang mempertandingkan game Free Fire ini bisa mendorong lebih banyak turnamen e-sport kolaboratif lainnya untuk wanita di Indonesia secara berkelanjutan, dan pada akhirnya membuahkan hasil manis bagi Indonesia,” ucap Hans Saleh.
Rasa bangga dan senang juga diperlihatkan oleh Zesya, pemain EVOS Harvy yang berasal dari draft pick IFL. Dia mengatakan bahwa masuk ke EVOS Harvy tentu membawa rasa bangga apalagi mereka bisa dibilang adalah dream team bagi player Free Fire ladies.
“Saya sangat senang dan mengucapkan Alhamdullila karena berhasil membawa gelar juara IFL 2023. Tentu saja, hasil yang EVOS Harvy raih ini menjadi bukti bahwa e-sport Indonesia sudah semakin maju dan mampu berkompetisi dengan negara-negara lain,” ucap Zesya.
()
