NATIVZEN.com – Jasa lari atau joki Strava baru-baru ini sedang ramai dibicarakan. Joki Strava berarti seseorang yang dibayar untuk memenuhi permintaan client (pemilik akun Strava) untuk melakukan aktivitas olahraga seperti lari.
Strava merupakan aplikasi untuk melacak berbagai aktivitas olahraga memanfaatkan teknologi GPS. Dengan menggunakan jasa joki Strava, seseorang seolah-olah melakukan olahraga tertentu dengan performa yang diinginkan berdasarkan catatan waktu maupun jarak tempuh.

Alasan Seseorang Menggunakan Jasa Joki Strava
Mengutip website um-surabaya.ac.id, Nur Hidayatullah Romadhon Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya menjelaskan bahwa salah satu faktor mengapa orang-orang tergoda memakai jasa joki Strava adalah untuk meningkatkan citra atau reputasi mereka.
“Dalam konteks ini kebiasaan yang dilakukan sehari hari yang biasanya hanya menjadi target pribadi berubah menjadi persaingan antar individu. Ditambah lagi aplikasi ini terhubung secara digital sehingga prestasi dan hasil dari aktivitas bisa dilihat oleh orang lain,” ujar Dayat.
Ia pun menjelaskan, pengakuan yang diterima dari teman-teman atau pengikut bisa menjadi faktor penting dalam membangun identitas online. Dengan memperlihatkan pencapaian yang dinilai mengesankan, misalnya waktu lari atau jarak tempuh saat bersepeda.
“Seseorang akan merasa lebih dihargai di komunitas Strava jika memiliki pencapaian yang dinilai sangat mengesankan. Selain validasi sosial, ada pula motif pragmatis, di mana seseorang sekadar ingin mendapatkan rewards, atau memenuhi tantangan tertentu,” tambah Dayat.
Tidak hanya itu, kurangnya motivasi dan FOMO (Fear of Missing Out) dikarenakan rasa malas atau tidak mampu konsisten berolahraga namun tetap ingin “tampil” atau tidak ingin ketinggalan tren pamer hasil olahraga di media sosial.
Berapa Bayaran untuk Joki Strava Sekali Lari?
Fenomena joki Strava tentu saja menguntungkan bagi para joki yang bisa mendapatkan uang tambahan hanya dengan menjalankan aktivitas olahraga. Penyedia jasa joki meraih keuntungan finansial dari layanan ini.
Tarifnya sangat bervariasi sesuai jarak, tingkat kesulitan, atau permintaan tertentu dari klien. Bagi pelari, keuntungannya adalah mendapatkan insentif tambahan sambil berolahraga, yang tentunya bisa membuat tubuh lebih bugar.
Mengutip dari berbagai sumber, tarif yang biasanya dikenakan untuk sekali lari joki di Strava bervariasi tergantung pada pace (kecepatan per kilometer) dan jarak lari yang diminta. Berikut adalah kisaran harga umum:
- Pace 7 ke atas: Rp 2.000 per kilometer
- Pace 6-7: Rp 2.500 per kilometer
- Pace 5-6: Rp 3.000 per kilometer
Untuk pace di bawah 5, atau permintaan khusus seperti lari di elevasi tinggi atau rute yang menantang, tarif bisa lebih mahal misalnya mencapai Rp 6.000 – Rp 10.000 per kilometer untuk level kesulitan tertentu.
Ada juga joki yang menerima pembayaran dengan sistem paket, tergantung pada tingkat kesulitan dan total jarak. Dalam beberapa kasus, seorang joki bisa mendapatkan bayaran hingga Rp 300.000 untuk satu kali sesi lari dengan permintaan spesifik.
Dampak Fenomena Joki Strava
Meskipun praktek joki Strava menguntungkan secara finansial bagi joki dan menawarkan “prestise”instan bagi klien, fenomena ini banyak mendapat kritik karena mencederai nilai sportivitas dan kejujuran.
Selain itu, hal ini juga membuat catatan statistik di platform Strava menjadi tidak akurat dan merusak kepercayaan komunitas. Fenomena ini juga bisa menyebabkan penurunan rasa percaya diri serta masalah mental pada pengguna yang takut rahasianya terbongkar.
Penulis: Ahmad Luthfi







