NativZen
Advertising Area

Teknologi AI Bikin 30 Ribu Pekerja Google Resah

Mereka khawatir akan digantikan oleh AI, dan pada akhirnya Google harus mendepak mereka semua dari pekerjaan yang ada sekarang.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Tak sedikit orang mengatakan bahwa teknologi AI dapat mendorong kemajuan umat manusia. Di sisi lain, tak sedikit juga yang khawatir bahwa teknologi tersebut akan mendorong umat manusia ke dalam garis pengangguran.

Mereka yang resah memang punya alasan yang cukup kuat, yakni ketika AI memperoleh kemampuan untuk mengotomatisasi lebih banyak tugas. Kekhawatiran yang sama pun dirasakan oleh puluhan ribu karyawan Google.

Ya! Mereka khawatir akan digantikan oleh AI, dan pada akhirnya Google harus mendepak mereka semua dari pekerjaan yang ada sekarang. Google adalah perusahaan periklanan besar, dan memiliki divisi penjualan iklan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 30.000 karyawan.

Rumornya, Google berencana untuk mengembangkan berbagai tools AI untuk membantu meningkatkan produktivitas secara internal. Memang harus diakui meskipun AI tidak secerdas manusia dalam beberapa hal, tetapi AI tetap pintar dalam hal lain.

Selain itu, teknologi AI memiliki kemampuan untuk melakukan tugas jauh lebih cepat daripada manusia. Inilah yang menimbulkan ketakutan akan pengangguran pada banyak orang. Jadi, peralihan ke penggunaan tools AI telah menimbulkan kekhawatiran di dalam perusahaan.

Menurut The Information, Google telah memberi tahu karyawannya bahwa mereka akan mengatur ulang bisnis penjualan iklannya. Tentu saja, hal ini tidak secara langsung mengisyaratkan kepada karyawan, “segera mengemas barang-barang kamu“.

Selain itu, tak dapat disangkal bahwa ketika banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK, mereka menyebutnya sebagai “reorganisasi” atau “restrukturisasi” departemen tertentu. Ini adalah cara untuk menutup-nutupi fakta pahit yang ada.

laporan lainnya menyebutkan, sekitar 45% dari 30.000 karyawan di divisi penjualan iklan di Google mengerjakan proyek yang telah disederhanakan oleh AI. Artinya, hampir separuh orang di divisi tersebut mengerjakan proyek yang dapat dengan mudah diambil alih oleh Bard atau Gemini.

Jika perusahaan melakukan perampingan karyawannya demi efisiensi, hal ini akan berdampak buruk pada keseluruhan rencana “Mengembangkan AI secara bertanggung jawab” yang sebelumnya sudah digadang-gadang oleh Google.

Awal tahun ini, Google membuat pernyataan besar tentang bagaimana teknologi AI-nya tidak akan berdampak negatif terhadap manusia. Lantas, apakah hal itu juga berlaku pada mereka yang bekerja di perusahaan tersebut? Jelas, ini menjadi pertanyaan kita semua.

Pada akhirnya, kita hanya perlu menunggu dan melihat apa yang akan dilakukan oleh Google di tahun-tahun selanjutnya. Hal ini tampaknya tinggal menunggu waktu. Jika PHK memang terjadi, teknologi AI benar-benar telah mendorong umat manusia ke garis pengangguran.

()
Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.