NATIVZEN.com – Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mencatat bahwa dari tahun 2017 hingga 2022 terdapat sebanyak 486.000 laporan tindak pidana terkait dengan informasi dan transaksi elektronik.
Dari jumlah 486.000 laporan tersebut, jenis fraud yang mendominasi adalah penipuan transaksi daring dengan jumlah kurang lebih 405.000 laporan. Karena itu, pengetahuan tentang berbagai bentuk penipuan menjadi sangat penting untuk melakukan pencegahan.
Ada beberapa jenis penipuan siber yang perlu kamu kenali, misalnya malware yang mampu menyusup atau merusak sistem perangkat lunak, atau phishing di mana penyerang menyamar sebagai individu atau organisasi yang kredibel untuk mendapatkan data seseorang.
Penipuan siber lainnya adalah voice phishing atau vhishing yang dilakukan melalui telepon, hingga smishing yang memanfaatkan pesan elektronik/SMS. Lalu, bagaimana kamu bisa menghindari berbagai macam penipuan ini?Â
Yuk! Simak berbagai cara untuk mengidentifikasi serta mengatasi risiko-risiko tersebut!Â
Hindari klik kiriman file dengan tautan “.APKâ€
Pernahkah kamu menerima dokumen undangan pernikahan atau foto kurir paket pengiriman dengan format file “.APK†dalam aplikasi chat? Kata .APK dalam file tersebut bisa jadi tanda bahaya alias kedok penipuan siber, terutama jika dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal.
Setelah kamu mengklik tautan atau menginstal file .APK yang mengandung malware tersebut, penipu akan mendapatkan akses ke ponsel pintar kamu. Selanjutnya, penjahat siber tersebut dapat dengan mudah mencuri data pribadi kamu yang ada di ponsel pintar tersebut.
Dalam kasus terburuk, mereka para penjahat siber bisa memperoleh akses ke akun rekening bank yang kamu miliki. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan waspada saat menerima pesan atau tautan yang mencurigakan.Â
Hati-hati dalam memberikan informasi di media sosial
Zaman sekarang, siapa sih yang tidak membagikan keseharian mereka di media sosial? Nah! Bagi kamu yang aktif di media sosial, penting untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam membagikan informasi di akun yang kamu miliki.
Jangan pernah memberikan informasi atau data pribadi seperti KTP, SIM, paspor, tanggal lahir, hingga alamat rumah dan nomor telepon di forum publik mana pun. Kamu pun juga perlu waspada dengan kontes online berkedok giveaway.
Meskipun banyak kontes online yang sah, namun tak sedikit dari para penjahat siber menggunakan cara ini untuk menipu. Jika kamu tertarik untuk ikut kontes online “abal-abal”, penipu bisa saja menggunakan data pribadimu untuk hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Ganti kata sandi secara berkala
Kamu sudah melakukan langkah sederhana namun penting untuk mencegah kejahatan siber dengan mengganti kata sandi secara teratur. Dengan melakukan hal tersebut, kamu dapat memastikan bahwa data pribadi dan informasi yang disimpan dalam akun kamu aman.
Selanjutnya, sangat penting untuk memastikan bahwa setiap akunmu memiliki kata sandi yang berbeda. Hal ini akan memberi lapisan keamanan tambahan dan membuat lebih sulit bagi peretas atau penipu untuk menebak kata sandimu.Â
Untuk membuat kata sandi yang kuat, gunakan kombinasi angka, simbol, huruf kapital dan kecil. Selain itu, jangan menggunakan informasi pribadi seperti nama, ulang tahun, username, atau alamat e-mail yang mudah diakses oleh publik.
Waspada saat scan QRIS di tempat umum
Saat ini, transaksi jual beli semakin mudah dengan adanya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Kamu cukup memindai kode QRIS dan memasukkan kata sandi. Dengan begitu, transaksi sudah selesai. Ya! Pembayaran dengan QRIS memang cepat dan efisien.
Namun, kecepatan dan efisiensi tersebut tetap memiliki risiko penipuan, loh! Modus operandinya termasuk pemasangan QRIS palsu di sejumlah lokasi, seperti swalayan dan restoran yang tentunya bukan milik merchant tersebut.Â
Untuk menghindari penipuan melalui QRIS lakukan langkah-langkah berikut:
- Perhatikan QRIS di lokasi transaksi, dan jangan pindai jika tampak mencurigakan.
- Perhatikan nama merchant yang ditampilkan saat memindai kode, pastikan kode QRIS nama merchant sudah sesuai.
- Jangan melakukan pembayaran kode QRIS yang mencantumkan tautan URL yang dipersingkat, misalnya www.asp1.qris.id.
- Terakhir, cermati dan perhatikan fisik poster kode QRIS tempat kamu bertransaksi, pastikan tidak ada stiker tambahan yang ditempel pada kode QRIS.
Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Salah satu langkah penting untuk melindungi akun yang kamu miliki adalah dengan mengaktifkan Two Factor Authentication atau autentikasi dua faktor, yang melibatkan dua tahap verifikasi sebelum kamu dapat mengakses akun.Â
Verifikasi dapat menggunakan kombinasi 2 faktor yang merupakan gabungan dari sesuatu yang kamu ketahui (kata sandi atau PIN), sesuatu yang kamu miliki (kode one-time password/OTP), dan sesuatu yang merupakan bagian dirimu (misalnya sidik jari atau retina).
Namun, ada satu hal yang perlu kamu ingat perlu diketahui, yakni jangan pernah berikan kata sandi, PIN, atau kode OTP kepada siapa pun, bahkan kepada seseorang yang mengaku sebagai petugas layanan dari aplikasi yang kamu gunakan.
Blokir nomor yang tidak dikenal!
Pernahkah kamu menerima panggilan dari nomor yang tidak kamu kenal alias orang asing? Waspada! Kadang-kadang, penipu mencoba menguhubungi kamu melalui telepon untuk menggali informasi pribadi dengan menunjukkan bahwa mereka seakan-akan mengenal kamu.
Jika kamu menerima panggilan dari nomor yang tampak mencurigakan, hindari menjawab atau memberikan informasi pribadi. Setelah itu, kamu dapat memblokir nomor tersebut untuk menghindari panggilan yang tidak diingikan di masa mendatang.
()