NativZen
Advertising Area

Samsung Umumkan Pemenang SFT 2025

Solve for Tomorrow (SFT) 2025 adalah wujud komitmen Samsung untuk mendukung generasi inovator muda Indonesia.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Samsung baru saja menutup babak final Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025 dengan enam tim muda yang sukses mencuri perhatian lewat ide-ide teknologi keren dan berdampak sosial.

Ajang tahunan ini jadi bukti nyata kalau generasi muda Indonesia tidak cuma jago bikin konten, tapi juga bisa menciptakan solusi inovatif lewat teknologi. Tahun ini, SFT mengusung dua tema, “Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan” dan “Teknologi untuk Perubahan Sosial lewat Olahraga.”

Menariknya, edisi 2025 ini juga melibatkan International Olympic Committee (IOC) — artinya, para pemenang berpeluang melangkah ke level regional hingga global dan tampil di Olimpiade Musim Dingin 2026 sebagai SFT Global Ambassadors.

“Kami bangga melihat semangat dan kreativitas anak muda Indonesia. Mereka membuktikan kalau teknologi yang digerakkan oleh empati bisa menghadirkan perubahan nyata,” Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing, Samsung Electronics Indonesia.

Dari Kacamata AI hingga Pertanian Pintar

Dari ratusan ide yang masuk, enam tim akhirnya terpilih jadi yang terbaik. Di kategori Pendidikan Tinggi, juara pertama diraih Labmino dari Universitas Indonesia dengan RunSight, kacamata pintar berbasis AI yang bantu pelari tunanetra lewat panduan suara real-time.

Disusul Hackie Chan dari Universitas Brawijaya dengan Pantara, platform AI untuk manajemen bahan pangan segar. Sementara KYGB dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera hadir dengan Gesti Talk, aplikasi penerjemah bahasa isyarat berbasis AI untuk bantu komunikasi teman tuli di ruang publik.

Di kategori pelajar, inovasinya juga tidak kalah menarik! Fungaes dari SMAN Unggulan M.H. Thamrin berhasil meraih juara pertama lewat MycoSense, sistem pemantauan tanah berbasis jaringan jamur alami dan Edge-AI.

Diikuti oleh TIMSES dari MAN 2 Kota Malang yang berhasil menduduki peringkat kedua dengan membawa inovasi yang diberi nama EcoZone. Ini adalah sistem pengolahan limbah cair industri pertanian pakai teknologi IoT.

Adalah R2045 NEST-X dari MAS International Technonatura yang menutup posisi tiga besar dengan inovasi yang diberi nama Kandang H.I.J.A.U, sistem peternakan ayam otomatis berbasis smart sensor dan tenaga surya.

Dapat Apresiasi dari Pemerintah

Ajang ini juga banjir pujian dari pemerintah. Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, mengatakan kalau lomba ini bukan sekadar kompetisi, tapi gerakan nyata untuk menyalakan masa depan lewat karya anak bangsa.

Sementara Dr. Muhammad Muchlas Rowi, Staf Khusus Bidang Transformasi Digital Kemendikdasmen, menyebut program seperti SFT ini terbilang penting untuk menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Melangkah ke Panggung Dunia

Setelah menang di tingkat nasional, Labmino (UI) dan KYGB (Binus Alam Sutera) akan lanjut ke kompetisi tingkat Asia Tenggara dan Oseania (SEAO). Kalau berhasil, mereka bakal jadi bagian dari 10 tim global yang tampil di Olimpiade Musim Dingin 2026!

“Buat kami, SFT bukan cuma lomba, tapi gerakan yang mendorong inovasi untuk memberi dampak nyata,”
Anthony Edbert Feriyanto, tim Labmino.

“Kami belajar banyak soal AI dan IoT berkat dukungan Samsung dan Skilvul,”
Talita Almira Salsabila, tim Fungaes.


Dengan semangat “Together for Tomorrow!”, Samsung berharap SFT terus jadi wadah buat anak muda Indonesia yang haus inovasi — dari kampus, sekolah, hingga pelosok negeri — untuk terus menciptakan solusi teknologi yang membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.