NativZen
Advertising Area

Tips Memaksimalkan Fitur Keamanan Biometrik di Smartphone

Fitur biometrik seperti sidik jari, dan pengenalan wajah (face unlock) semakin umum di smartphone modern.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Di era digital, smartphone bukan sekadar alat komunikasi. Benda yang satu ini menyimpan hampir seluruh informasi pribadi kita, mulai dari akun media sosial, data bank, dokumen pekerjaan, hingga foto dan video.

Oleh karena itu, melindungi smartphone yang kita miliki tidak cukup hanya dengan PIN atau pola. Teknologi biometrik kini hadir sebagai lapisan keamanan yang tidak hanya lebih canggih, tetapi juga praktis.

Fitur biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah (face unlock), hingga sensor iris dan suara semakin umum di smartphone modern. Namun, banyak pengguna belum memaksimalkan fitur ini secara optimal.

Berikut ini panduan lengkap untuk memastikan privasi dan keamanan smartphone kamu tetap terjaga, terutama pada penggunaan fitur biometrik seperti sensor sidik jari dan fitur pengenal wajah (face unlock).

Memaksimalkan Keamanan Sidik Jari

Untuk memaksimalkan fitur keamanan sidik jari, sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti:

  • Daftarkan lebih dari satu jari

Pilih jari kanan dan kiri agar tetap bisa membuka layar meski salah satu tangan tidak bisa digunakan.

  • Gunakan jari yang jarang berkontak fisik berat

Misalnya ibu jari + telunjuk. Jari yang sering terkena air, minyak, atau gesekan keras lebih mudah gagal terbaca.

  • Bersihkan sensor secara berkala

Sensor kotor bisa menurunkan akurasi. Oleh karena itu, bersihkan area sekitar sensor dengan menglapnya secara lembut menggunakan kain microfiber.

  • Tambah ulang fingerprint jika mulai sering gagal

Sensor biasanya “belajar” dari input baru. Maka dari itu, hapus dan daftarkan ulang jika tingkat
keberhasilannya menurun.

Memaksimalkan Face Unlock

Selain fitur keamanan menggunakan sidik jari, ada pula fitur face unlock yang tidak kalah canggih. Berbeda dengan sensor sidik jari yang membutuhkan sidik jari pengguna, face unlock mengandalkan kemampuan kamera depan atau selfie.

Untuk memaksimalkan fitur face unlock, kamu bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Gunakan Face Unlock berbasis 3D (jika tersedia)

Teknologi 3D dianggap jauh lebih aman dibanding 2D kamera depan biasa. Teknologi 3D (Face Unlock 3D – Depth Sensor/Structured Light/IR Scanner) menggunakan sensor kedalaman, kamera inframerah, dan teknologi pemetaan wajah 3D untuk memindai wajah lebih detail.

Inilah sebabnya Face ID pada iPhone yang dikembangkan oleh Apple, serta fitur serupa pada smartphone flagship berbasis Android jauh lebih aman. Pasalnya, yang diadopsi adalah teknologi 3D.

  • Aktifkan fitur pendukung privasi

Beberapa smartphone memberikan opsi tambahan untuk menjaga privasi saat menggunakan face unlock. Fitur-fitur ini sangat penting agar akses tidak diberikan secara tidak sengaja atau tanpa sepengetahuan pengguna.

Misalnya fitur Eye-Attention Detection, fitur ini memastikan layar hanya terbuka jika mata pengguna sedang melihat layar. Manfaatnya ialah mencegah smartphone terbuka saat orang lain mengarahkan layar ke wajah kamu ketika sedang tidur atau tidak sadar.

Selain itu, ada juga fitur Anti-spoofing, di mana fitur ini menolak percobaan membuka kunci smartphone menggunakan foto wajah kamu, video, gambar yang diambil dari media sosial atau wajah palsu/3D mask sederhana.

  • Tambahkan kondisi wajah tambahan (dengan/tanpa kacamata)

Banyak smartphone mendukung pendaftaran wajah memakai dan tanpa kacamata untuk hasil lebih akurat. Ponsel pintar modern (seperti iPhone dan beberapa Android flagship) memungkinkan kamu mendaftarkan tampilan wajah tambahan.

Hal ini untuk memastikan smartphone yang kamu gunakan tetap mudah dibuka dalam kondisi nyata sehari-hari, misalnya saat menggunakan kacamata. Mengapa ini penting? Ini akan menurunkan tingkat kegagalan saat face unlock digunakan di situasi yang berbeda.

Selain itu, dengan menambahkan kondisi wajah tambahan, hal ini akan meningkatkan pengalaman penggunaan saat membuka kunci smartphone yang digunakan. Dengan kata lain, kamu tidak perlu berkali-kali melakukan percobaan.

  • Gunakan mask unlock secara hati-hati

Mask unlock menjadi populer di masa pandemi karena banyak pengguna kesulitan membuka ponsel saat memakai masker. Sistem face ID modern dapat mempelajari bagian wajah di atas hidung untuk tetap mengenali pengguna.

Namun, perlu dipahami bahwa mask unlock sedikit menurunkan tingkat keamanan serta proses pengenalan wajah tidak selengkap pemindaian full-face. Oleh karena itu, gunakan fitur mask unlock hanya ketika kamu sering memakai masker (misal tenaga medis/kerja di ruang publik).

Penulis: Ahmad Luthfi

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.