NativZen
Advertising Area

Review Sennheiser e 835 S: Mikrofon Tangguh untuk Vokalis

Di Indonesia, Sennheiser memasarkan mikrofon e 835 S. Ini merupakan seri entry-level dari 800 yang dibuat khusus untuk vokal.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Siapa dari kamu yang tak pernah mendengar Sennheiser? Ya, Sennheiser dikenal oleh banyak penikmat musik di seluruh dunia sebagai produsen perangkat audio asal Jerman yang memasarkan headphone, mikrofon, dan beragam perangkat elektronik lainnya.

Sennheiser didirikan pada tahun 1945, hanya beberapa minggu setelah berakhirnya Perang Dunia II, oleh Fritz Sennheiser (1912-2010) dan tujuh rekan insinyur dari Universitas Hannover di sebuah laboratorium bernama Laboratorium Wennebostel (disingkat , “Lab W”).

Seperti telah disebutkan, salah satu perangkat audio yang diproduksi oleh Sennheiser adalah mikrofon. Nah, di Indonesia, Sennheiser turut memasarkan mikrofon Sennheiser e 835 S. Ini merupakan seri entry-level dari 800, mikrofon yang dibuat secara khusus untuk vokal.

Unboxing Sennheiser e 835 S

Bagi kamu yang tertarik membeli mikrofon ini untuk menunjang aktivitas sebagai vokalis dalam sebuah grup musik atau penyanyi solo, Sennheiser e 835 S dikemas dalam sebuah boks kemasan yang didominasi warna biru, dan sedikit warna putih.

Bisa dikatakan, boks kemasan dari mikrofon ini sangat membantu kamu yang ingin tahu tentang e 835 S. Bagaimana tidak! Di bagian muka, kamu sudah disuguhkan dengan gambar dari mikrofon yang ditawarkan, yakni e 835 S, dan tampak begitu jelas.

Sennheiser juga ingin menegaskan bahwa mikrofon ini masuk ke dalam lini 800 Series, dan itu dicantumkan pada bagian muka boks kemasan. Jangan sampai terkecoh! Produk “asli” dari e 835 S mencantumkan barcode serta sticker kecil berwarna perak bertuliskan “Sennheiser”.

Bagi kamu yang belum tahu, huruf “e” pada e 835 S adalah kepanjangan dari Evolution. Ini bisa kamu lihat pada bagian samping boks kemasan. Tak ketinggalan, ada informasi singkat mengenai segmen yang disasar oleh mikrofon ini, termasuk seri tertinggi e 900.

Sekarang, kita bergeser ke bagian belakang boks kemasan. Dengan latarbelakang berwarna putih, Sennheiser ingin memperlihatkan jajaran mikrofon yang mereka produksi. Ya, jajaran mikrofon tersebut dimasukkan ke dalam dua kategori, yakni untuk vokal dan instrumen.

Jajaran mikrofon buatan Sennheiser yang diproduksi untuk kebutuhan vokal, selain e 835, ada juga dua seri lainnya, yakni e 845 dan e 865. Sementara, untuk kebuthan instrumen, Sennheiser memproduksi mikrofon e 602-II, e 604, e 608, e 609 dan e 614.

Kini, kita lihat isi dari boks kemasan e 835 S. Saat dibuka, kamu akan menemukan unit mikrofon-nya. Selain itu, kamu juga akan menemukan lembar panduan penggunaan, penjepit mikrofon (MZQ 800) dan pouch/kantong untuk menyimpan mikrofon saat dibawa bepergian.

e 835 S, mikrofon entry-level tangguh untuk vokal

Seperti yang telah disinggung, Sennheiser, pabrikan perangkat audio asal Jerman ini adalah salah satu produsen mikrofon paling terkenal. Basis penggunanya pun tak main-main, mereka adalah para profesional di studio siaran, musik live dan rekaman.

Nah, salah satu produknya, yakni mikrofon e 835 S, merupakan mikrofon entry-level yang secara khusus dibuat untuk vokal. Menariknya, karena menawarkan suara jernih dan desain yang bersih, ini jadi pilihan yang tepat untuk penggunaan live dan studio rekaman di rumah.

e 835 S punya bentuk yang sama seperti saudaranya, e 835. Ini adalah mikrofon dengan “baju” logam sehingga tampak begitu kokoh. Sennheiser mengembang mikrofon ini dengan pola kutub cardioid, dan dirancang untuk dipegang dengan tangan.

Jika pengguna memiliki masalah dengan tangannya, tak perlu khawatir. Mikrofon e 835 S juga bisa dijepit pada tiang mic sehingga membuat penggunya lebih leluasa. Karena itu, dalam paket penjualannya, Sennheiser juga menyertakan penjepit mikrofon (MZQ 800).

Satu hal yang juga kamu haru tahu, Sennheiser e 835 S merupakan mikrofon dinamis. Berbeda dengan mikrofon ‘kondensor’, mikrofon dinamis memiliki beberapa keunggulan, yakni lebih kokoh dan tahan lama untuk penggunaan langsung, dan harganya terjangkau.

Keunggulan lainnya yang dimiliki oleh mikrofon dinamis adalah dapat digunakan tanpa sumber listrik. Menariknya lagi, mikrofon dinamistidak terlalu sensitif dengan perangkat elektronik yang ada di sekitar. Hal ini pun nativzen.com rasakan ketika menggunakan 3 835 S ini.

Seperti kebanyakan mikrofon dinamis, Sennheiser e 835 S menggunakan pola pickup cardioid, yaitu bentuk hati. Mikrofon ini akan menangkap suara dari depan, namun menolak suara dari belakang dan samping. Hal ini membuatnya ideal untuk digunakan di atas panggung.

Ya, dengan pola pickup cardioid, pengguna dapat mengisolasi vokal saat bernyanyi menggunakan e 835 S dari instrumen lainnya. Pola atau patern yang dimiliki oleh mikrofon ini juga ideal digunakan untuk studio rumahan dengan akustisk yang sederhana.

e 835 S hanya akan benar-benar menangkap suara vokalis yang berdiri di depan mikrofon, sekaligus menolak suara yang ada di dalam ruangan. Sebagai mikrofon dinamis, e 835 S juga tidak akan bisa menangkap suara jauh yang tidak diinginkan, seperti suara motor atau mobil yang lewat.

Lalu, apa bedanya dengan saudaranya, e 835? Mikrofon e 835 tidak memiliki tombol on/off, sedangkan e 835 S adalah versi yang dihadirkan oleh Sennheiser dengan tombol. Menariknya, tombol tersebut memiliki sekrup kecil yang dapat mengunci pada posisinya bila diperlukan.

Untuk menghubungkan mikrofon e 835 S dengan perangkat audio atau mixer, kamu membutuhkan kabel XLR. Sayangnya, dalam paket penjualan, Sennheiser tidak turut menyertakan. Jadi, kamu harus rela mengeluarkan uang untuk membeli kabel tersebut.

Ya, Konektor XLR bisa kamu temukan dengan mudah di toko-toko offline atau online yang menjual peralatan studio profesional. Kabel tersebut ‘balanced’, yang artinya kabel terlindungi dari interferensi dan membawa sinyal lebih tinggi diabndingkan kabel ‘unbalanced’.

Sementara, jika antarmuka perangkat audio atau mixer yang digunakan memiliki input jack 1/4″, kamu memerlukan kabel dengan konektor XLR, dan diujungnya adalah jack 1/4″. Satu hal lagi, minimalkan panjang kabel yang digunakan untuk mempertahankan sinyal terbaik.

Membawa desain yang begitu sederhana

Sennheiser e 835 S adalah mikrofon sederhana dan kokoh yang tidak memiliki banyak fitur. Satu-satunya bagian yang bergerak, dan bisa digeser oleh pengguna adalah tombol on/off. Oleh karena itu, ini membuatnya sangat cocok untuk penggunaan langsung.

Seperti juga mikrofon Sennheiser lainnya yang masuk ke dalam rangkaian Evolution, e 835 S memiliki desain mikrofon klasik, tetapi tampak begitu menarik. Bentuknya kecil, dan bobotnya hanya 330 gram. Sangat cocok ditangan nativzen.com, karena diameternya hanya 48 mm.

Sementara, panjangnya adalah 180,5 mm. Punya dimensi seperti itu, nativzen.com merasakan bahwa Sennheiser memang benar-benar begitu piawai untuk menciptakan sebuah mikrofon untuk vokal. Ditambah adanya tombol on/off juga menjadi nilai tambah.

Sekali lagi, nativzen.com tak pernah lelah untuk mengatakan bahwa Sennheiser e 835 S adalah mikrofon untuk vokal yang kokoh. Bodi utamanya berwarna abu-abu tua terbuat dari logam, dan menariknya lagi tidak mudah kotor dengan sidik jari.

Ada juga kisi-kisi logam berwarna hitam yang begitu kuat a.k.a solid untuk melindungi bagian atas. Menariknya lagi, kisi-kisi tersebut dapat dibuka tutupnya, sehingga sisipan busa yang ada di dalamnya dapat dilepas untuk dibersihkan atau diganti.

Pada mikrofon ini, Sennheiser juga menyematkan koil humbucking, yang secara efektif mampu menghilangkan dengungan elektromagnetik, dan memastikan sinyal bersih. Sementara itu, suspensi kapsul elastis dapat mengisolasi penanganan kebisingan.

Dengan begitu, pengguna e 835 S ini dapat memegang mikrofon dengan yakin bahwa perangkat audio tersebut tidak akan mengganggu suara. e 835 S juga memiliki magnet besi neodymium yang kuat, yang menjamin stabilitas mikrofon pada suhu 0° – 40° Celcius.

Kualitas suara dan performa

Sennheiser e 835 S memiliki rentang frekuensi 40 Hz hingga 16 kHz. Ya, jangkauan mikrofon entry-level untuk vokal ini terbilang luas. Karena itu, mikrofon ini sangat cocok untuk vokal atau ucapan yang dikeluarkan oleh mulut seorang pria dan wanita.

Sementara, dari grafik frekuensi menunjukkan bahwa mikrofon e 835 S ini cukup datar, dengan puncak sekitar 5 kHz, dan penurunan bertahap sekitar 10 kHz. Puncak rentang menengah atas, antara sekitar 5 dan 10 kHz adalah ciri khas mikrofon untuk vokal.

Chart Frekuensi e 835 S

Sebagai mikrofon dinamis, e 835 S memiliki sensitivitas yang rendah jika dibandingkan dengan mikrofon kondensor. Sensitivitas rendah tentunya sangat bagus untuk mengisolasi suara yang ditangkap, serta menjadikannya ideal untuk sumber suara yang powerful.

Seperti kebanyakan mikrofon profesional, Sennheiser e 835 S ini memiliki impedansi keluaran yang rendah. Dari lembar panduan penggunaan yang disertakan dalam paket penjualan, tertulis bahwa mikrofon ini memiliki impedansi nominal 350 Ω.

Lalu, apa keuntungannya bagi e 835 S yang memiliki impedensi 350 Ω? Hal ini menjadikan mikrofon untuk vokal tersebut masih memiliki kinerja yang baik ketika disambungkan pada kabel XLR yang panjang, dan kurang rentan terhadap gangguan eksternal.

Ketika nativzen.com menggunakan e 835 S untuk berkaraoke, bisa dideskripsikan bahwa mikrofon ini mampu mengeluarkan suara yang jernih dan tajam. Oleh karena itu, selain dipakai untuk bernyanyi, mikrofon ini juga cocok untuk dipakai berpidato.

Suara alaminya begitu ditonjolkan, yang tidak terlalu menggelegar jika berada dalam jarak dekat. Meski begitu, jika kamu tertarik menggunakan e 835 S perlu waktu untuk membiasakan diri dengan mikrofon yang memiliki efek terbatas.

Nilai tambah yang bisa dirasakan saat menggunakan e 835 S adalah kemampuan menangani kebisingan dan kehadiran fitur anti-interferensi. Jelas, ini yang membuatnya begitu menyenangkan ketika nativzen.com berkaraoke di rumah.

Pola kutub cardioid yang dimiliki oleh e 835 S mampu mencegah umpan balik, bahkan pada tingkat volume yang layak. Memang, ada ruang untuk bergerak keluar sumbu, meskipun menurut nativzen.com ini berfungsi paling baik jika diposisikan langsung pada sumbu.

Kesimpulan

Meski datang sebagai mikrofon entry-level untuk kelas profesional, Sennheiser e 835 S adalah mikrofon vokal solid yang dirancang dengan baik. Oleh karena itu, perangkat audio ini sangat cocok untuk penggunaan live musik dan rekaman di rumah.

Ya, ini bisa jadi mikrofon tambahan yang bagus untuk koleksi studio musik. Apalagi, e 835 S mampu diajak untuk bersenang-senang, seperti berkaraoke di rumah dengan meminimalisir suara sekitar, hanya merekam apa yang keluar dari mulut kamu.

Kemampuannya untuk menangani tingkat tekanan suara yang tinggi, membuatnya sangat cocok untuk instrumen yang lebih keras. Menariknya lagi, mikrofon yang memiliki desain minimalis dan dimensi yang pas di tangan, mampu mengeluarkan suara yang jelas dan jernih.

Nah, bagi kamu yang tertarik dengan Sennheiser e 835 S dan ingin meminangnya untuk dijadikan mikrofon vokal tambahan, perangkat audio ini dibanderol Rp 1.800.000 dan bisa dibeli melalui Bandar Music Jakarta atau di Galva Store.

Kamu juga tak perlu khawatir ketika Sennheiser e 835 S yang kamu beli mengalami masalah. Sebab, akan ada garansi resmi yang diberikan, yakni selama 2 tahun. Bagaimana, apakah semakin tertarik dengan mikrofon tangguh untuk vokalis ini?

()
Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.