NativZen
Advertising Area

ZTE Bangun Kolaborasi Ekosistem Digital di Indonesia

ZTE berkolaborasi dengan pemerintah, asosiasi, industri, dan lembaga akademik di Indonesia untuk pengembangan ekosistem digital.

Advertising Area

NATIVZEN.com – ZTE telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan China Institute of Communications (CIC), Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), dan Telkom University dalam hal pengembangan ekosistem digital di Indonesia dan Tiongkok.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menjadi rangkaian acara “Indonesia-China Cooperation for Digital Ecosystem Development” yang diselenggarakan di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 

Prosesi penandatanganan MoU berlangsung setelah pertemuan bilateral antara Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi dengan Wakil Presiden Eksekutif dan Sekretaris Eksekutif Utama dari Asosiasi Sains dan Teknologi Tiongkok (CAST), HE Junke.

Prosesi tersebut turut disaksikan langsung oleh Budi Arie Setiadi dan HE Junke sebagai simbol komitmen kedua negara yang bertekad meningkatkan keterampilan talenta digital dan engineer melalui program-program komprehensif.

“TIK saat ini berkembang sangat cepat dan sumber daya manusia merupakan salah satu kunci utama dalam pertumbuhan ini sehingga pengembangan kemampuan dan pengetahuan SDM menjadi sangat penting,” ucap Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno.

Lebih lanjut, Sarwoto menambahkan bahwa MASTEL sebagai Asosiasi TIK di Indonesia terus berupaya membangun dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bersaing saat ini dan ke depannya baik di dalam maupun luar negeri.

Kerjasama ini juga disambut gembira oleh Wu Ouyang, Wakil Sekretaris Jenderal China Institute of Communications (CIC). Ia mengatakan bahwa ini menandai awal kerjasama antara industri, perusahaan Tiongkok, dan universitas di Indonesia.

“Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan momentum dan membuka peluang bagi Tiongkok dan Indonesia untuk meningkatkan pertukaran wawasan dalam bidang teknik, pelatihan talenta digital, dan kerjasama industri di bidang TIK,” ujar Wu Ouyang.

ZTE dan Telkom University juga turut meresmikan laboratorium Digital Enterprise Ecosystem (DEE) sebagai bagian dari acara penadatanganan Nota Kesepahaman ini. Laboratorium ini akan hadir Telkom University Bandung.

Diharapkan, Digital Enterprise Ecosystem ini dapat mendukung peningkatan bakat digital serta mendorong kolaborasi antara pengembang aplikasi, perusahaan, dan operator jaringan seluler untuk mengembangkan ekosistem perangkat keras dan perangkat lunak.

“ZTE DEE LAB akan memberikan manfaat bagi Telkom University untuk mendorong penelitian dan inovasi guna mengembangkan produk atau aplikasi perusahaan digital yang dipasang di bawah teknologi LTE atau 5G milik ZTE,” ujar Prof. Dr. Adiwijaya, Rektor Telkom University.

Sementara, itu, Richard Liang, Presiden Direktur ZTE Indonesia, mengatakan bahwa sinergi antara pemerintah, asosiasi, industri, dan lembaga akademik akan membentuk fondasi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta perkembangan teknologi yang positif.

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, semangat kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok memiliki harapan besar dalam membentuk masa depan ranah digital. Kolaborasi ini memiliki potensi untuk menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan.

()
Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.