NativZen
Advertising Area

Kaspersky: Kebijakan BYOD Salah Kaprah Timbulkan Masalah

Kebijakan Bring Your Own Device (BYOD) yang populer telah menciptakan “garis kabur” antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Tren keamanan siber secara umum mendorong sejumlah perusahaan untuk mengambil posisi proaktif. Sebab, mereka kini harus melindungi diri dalam kondisi digitalisasi yang pesat, kebutuhan tinggi akan keterampilan dan sumber daya di tengah ketidakpastian geopolitik serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Di Indonesia sendiri, misalnya, beberapa insiden siber yang menonjol tercatat tahun lalu yang
menyasar sejumlah perusahaan mulai dari perbankan, asuransi, hingga pemerintah. Penelitian
Kaspersky menemukan bahwa lebih dari 77% perusahaan mengalami setidaknya satu insiden siber dalam dua tahun terakhir.

Selain itu, era Bring Your Own Device (BYOD) yang populer dalam beberapa tahun terakhir mulai diminati di Tanah Air. Hal inilah yang telah menciptakan “garis kabur” antara pekerjaan dan kehidupan pribadi banyak karyawan di perusahaan.

Adanya kebijakan ini membuat karyawan seringkali menggunakan perangkat pribadi untuk terhubung ke jaringan perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan ancaman keamanan yang serius jika perangkat tersebut tidak memiliki perlindungan yang memadai terhadap serangan siber.

Telemetri terbaru Kaspersky pada tahun 2023 di Indonesia mendeteksi lebih dari 50 juta upaya ancaman lokal. Data ini diperoleh dari ikhtisar ancaman triwulanan yang didasarkan pada pemrosesan dan pengumpulan data dari pengguna sukarela yang menggunakan Kaspersky Security Network (KSN).

Penurunan ancaman lokal

Secara umum, 41,1% pengguna diserang oleh ancaman lokal sepanjang tahun 2023. Dalam tahun ini, produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 51.261.542 insiden lokal pada komputer partisipan KSN di Indonesia. Angka tersebut turun 9,21% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebanyak 56.463.262 deteksi.

Data tersebut juga menempatkan Indonesia pada posisi ke-66 secara global. Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.

Peringkat Negara Persentase pengguna yang diserang oleh ancaman lokal

  1. Turkmenistan 67.4%
  2. Afghanistan 64.6%
  3. Yemen 64.6%
  4. Tajikistan 63.9%
  5. Myanmar 60.0%
  6. Uzbekistan 59.0%
  7. Burundi 58.2%
  8. Bangladesh 58.1%
  9. Algeria 57.6%
  10. Belarus 57.2%

“Gagasan utama di balik keamanan BYOD yang tepat adalah bahwa perangkat pribadi harus
diperlakukan sama seperti perangkat milik perusahaan,” jelas Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Ditambahkan oleh Yeo Siang Tiong bahwa demikian pula, laptop dan ponsel cerdas yang digunakan di luar lingkungan perusahaan harus dilindungi seperti halnya perangkat yang berada di balik firewall dan solusi perlindungan jaringan di kantor.

Kaspersy juga selalu menyerukan kepada setiap perusahaan untuk membuat kebijakan keamanan yang harus diterapkan di semua perangkat, apa pun platformnya, dan rangkaian keamanan bisnis tradisional kini tidak dapat menerapkan aturan dan fitur keamanan untuk ponsel cerdas dan tablet.

“Kami juga terus mengundang sejumlah perusahaan untuk berbagi intelijen antara lembaga-lembaga publik dan swasta, mengembangkan regulasi yang relevan dan melanjutkan kolaborasi erat dalam keamanan siber serta meningkatkan kemampuan untuk merespons dengan cepat,” pungkas Yeo Siang Tiong.

Cara mengantisipasi keamanan siber perusahaan di era digital ini:

  • Meskipun para ahli keamanan siber harus meningkatkan keterampilan mereka secara
    berkala, Kaspersky juga menyoroti pentingnya pelatihan semua staf – di luar departemen TI –
    untuk menciptakan budaya keamanan siber di seluruh perusahaan.
  • Memberdayakan karyawan untuk menjadi lebih sadar akan dunia maya. Baik ketika bekerja
    dari rumah atau di kafe, pekerjaan jarak jauh menginspirasi perubahan baru dalam perilaku
    dan pola pikir karyawan.
  • Ambil langkah-langkah perlindungan data utama. Selalu lindungi data dan perangkat
    perusahaan, termasuk mengaktifkan perlindungan kata sandi, mengenkripsi perangkat kerja,
    dan memastikan data dicadangkan.
  • Meningkatkan literasi digital. Teknologi akan terus membentuk masa depan dunia kerja, dan
    dunia usaha harus mengimbanginya dengan meningkatkan level digital.
  • Pastikan perusahaan menggunakan versi terbaru dari sistem operasi pilihannya, dengan fitur
    pembaruan otomatis diaktifkan untuk memastikan perangkat lunak selalu terbarui.
  • Menggunakan produk titik akhir khusus yang menerapkan manajemen minimal memungkinkan karyawan melakukan pekerjaan inti mereka, namun tetap terlindungi dari
    malware, ransomware, pengambilalihan akun, penipuan online, dan lainnya seperti solusi
    Kaspersky Endpoint Security for Business.
  • Berikan tim SOC akses ke intelijen ancaman (TI) terbaru. Portal Intelijen Ancaman Kaspersky adalah satu titik akses ke TI Kaspersky, yang menyediakan data dan wawasan serangan siber yang dikumpulkan oleh tim kami selama 20 tahun terakhir.
()
Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.