Eko Lanue ArdieNATIVZEN.com – Selain mengumumkan hasil survey, PANDI memberikan informasi mengenai preservasi kebudayaan melalui Nama Domain ber-Aksara Bali. Ini sebagai upaya PANDI menghadirkan Aksara Indonesia di kancah digitalisasi.
Seperti dijelaskan oleh Yudho Giri Sucahyo, Wakil Ketua Bidang Adminitrasi PANDI bahwa untuk dapat menerapkan karakter non latin sebagai Nama Domain, terdapat instrumen teknikal yang harus terpenuhi, yakni Label Generation Rules (LGR), seperti yang diatur oleh ICANN.
“Dalam hal memenuhi LGR, PANDI telah mengerjakan berbagai penjajakan, kolaborasi dan pengkajian yang melibatkan para ahli Aksara Nusantara. Ini sudah PANDI lakukan satu tahun belakangan,” jelas Yudho.
Ditambahkan oleh Yudho bahwa telah ada kabar gembira karena salah satu Aksara yang sudah diproses oleh PANDI telah diterima lengkap oleh ICANN, dan selanjutnya akan masuk ke proses uji publik.
Salah satu Aksara Nusantara tersebut adalah Aksara Bali. Dalam upaya peluncuran Nama Domain tersebut, PANDI berkolaborasi dengan pemerintah daerah, universitas/perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya.
Kolaborasi PANDI dengan pemerintah daerah, universitas, dan pihak lainnya dalam peluncuran Nama Domian tentunya bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaannya dapat segera disajikan secara tepat ke masyarakat.
“PANDI sendiri juga terus memiliki pekerjaan untuk menjajaki peluang lanjutan agar Aksara Nusantara lainnya juga dapat dilakukan sebagai Nama Domain, misalnya terhadap Aksara Jawa, Aksara Pegon, Aksara Sunda, Aksara Lontara, Aksara Batak, dan lain sebagainya,” pungkas Yudho.
