NATIVZEN.com – Siapakah pabrikan ponsel pintar yang menguasai pasar Indonesia pada kuartal ketiga 2023 ini? Ya! Bukan OPPO, tetapi Samsung yang berada di posisi paling atas menurut lembaga riset Counterpoin. Samsung pada kuartal ketiga tahun ini memiliki market share sebesar 20%.
Jika dibandingkan dengan laporan Counterpoin pada kuartal yang sama tahun 2022, market share raksasa elektronik asal Korea Selatan itu mengalami penurunan pertumbuhan (YoY) sebesar -1%. Sebelumnya, Agustus – September 2022 pangsa pasar Samsung sebesar 21%.
“Segmen hape pintar kurang dari US$ 200 (Rp3 juta) dan US$ 200 – US$ 399 (Rp3 juta – Rp6 juta) yang membuat Samsung naik ke peringkat pertama,” jelas Febriman Abdillah, Analis Senior Counterpoin di sela-sela gelaran Indonesia Gadget Awards 2023, Jakarta (14/11).
Sementara itu, Febriman menambahkan bahwa OPPO harus puas berada di posisi kedua, dengan market share sebesar 18%, atau angka tersebut membuat pertumbuhan YoY -12% dibandingkan pada kuartal yang sama pada tahun lalu, yakni menguasai 22%.
“Penurunan dalam pengiriman ponsel pintar di segmen kurang dari US$ 200 (Rp3 juta) yang membuat OPPO harus berada di posisi kedua. Meski begitu, OPPO terbantu dengan penjualan di kisaran harga atas, seperti Reno8, Reno8 T, dan Reno10,” ujar Febriman.
Selanjutnya, di posisi ketiga diduduki oleh Xiaomi yang menguasai pangsa pasar Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini sebesar 18%. Berbeda dengan Samsung dan OPPO, Xiaomi pada kuartal ketiga 2023 mengalami pertumbuhan paling tinggi, yakni sebesar 30%.
“Counterpoin mencatat bahwa Xiaomi yang berada di posisi ketiga mengalami pertumbuhan paling tinggi dibandingkan para kompetitornya. Yang dilakukan Xiaomi adalah memperkuat pasokan, distribusi dan menggelar promosi harga atau diskon,” tambah Febriman.
Di posisi keempat dan kelima diduduki oleh vivo dan realme. Masing-masing pabrikan ponsel pintar tersebut memiliki pangsa pasar sebesar 16% dan 10%. vivo mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 13%, sebaliknya realme mengalami pertumbuhan sebesar 14%.
Counterpoin juga mengungkap Infinix yang berada di posisi keenam pada kuartal ketiga tahun ini, dengan market share sebesar 10%. Sebelumnya, pada kuartal yang sama di tahun lalu, Infinix hanya memiliki market share sebesar 8%. Angka pertumbuhannya sebesar 17%.
“Segmen ponsel pintar seharga US$ 200 (Rp3 juta) yang dipasarkan Infinix juga jadi incaran banyak orang. Pertumbuhan Infinix didorong oleh hal itu, menawarkan spesifikasi yang kompetitif serta memperkuat posisinya dekat dengan anak muda,” tutup Febriman.
()