NativZen
Advertising Area

Review ASUS Zenfone 11 Ultra: Bodi Lebih Bongsor, Performa Lebih Ngebut

Tak sedikit yang mengatakan bahwa ASUS Zenfone 11 Ultra yang datang dengan layar 6,78 inci akan mengikuti jejak seri ASUS ROG Phone.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Di pasar smartphone, ASUS masih terus memanjakan para penggemarnya dengan merilis seri ASUS ROG Phone, yang ditujukan untuk penggemar smartphone gaming dan seri ASUS Zenfone untuk menunjang produktivitas.

Nah, seperti yang sudah kita dengar, seri ASUS Zenfone terkenal sebagai smartphone yang memiliki desain kompak karena ditopang layar berukuran di bawah 6 inci, atau lebih tepatnya 5,92 inci pada ASUS Zenfone 10 yang dirilis pada tahun 2023.

Namun, pabrikan perangkat teknologi yang berbasis di Taiwan ini mengubah haluannya ketika menyodorkan model smartphone Zenfone terbaru, yakni ASUS Zenfone 11 Ultra. Ya, ponsel pintar ini tidak lagi dikemas dengan layar di bawah 6 inci.

Tak sedikit yang mengatakan bahwa ASUS Zenfone 11 Ultra yang datang dengan layar 6,78 inci akan mengikuti jejak seri ASUS ROG Phone. Tak hanya untuk menunjang produktivitas penggunanya, tetapi benar-benar memberikan performa yang bisa diandalkan.

ASUS pun memberi kesempatan kepada nativzen.com untuk mereview smartphone tersebut secara langsung. Tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, ASUS Zenfone 11 Ultra ini langsung digunakan sebagai daily driver selama dua minggu, dan baca ulasannya hingga selesai!

Unboxing ASUS Zenfone 11 Ultra

Sebelum lebih jauh membahas keunggulan yang ditawarkan oleh Zenfone 11 Ultra, ada baiknya kamu mengetahui harga smartphone ini. Ya, ASUS memasarkan smartphone flagship-nya ini di Indonesia dengan harga mulai dari Rp 10.999.000.

Nah, datang sebagai smartphone unggulan, ASUS Zenfone 11 Ultra dipasarkan dalam sebuah boks kemasan berwarna abu-abu muda dengan sentuhan yang begitu minimalis. Di bagian atas boks tersebut tertulis “ASUS Zenfone 11 Ultra” dengan warna silver.

Selain itu, ASUS juga memberi sentuhan garis-garis melintang yang juga berwarna silver. Sementara, di sisi bagian samping dari boks tersebut, ASUS juga memuat tulisan ASUS Zenfone 11 Ultra, dan di salah satu sisinya, ASUS memuat logo dari smartphone tersebut.

Di sisi bagian bawah dari boks tersebut, ASUS memuat sejumlah informasi pendukung, mulai dari IMEI hingga spesifikasi ASUS Zenfone 11 Ultra, seperti warna perangkat, ukuran memori (RAM & ROM) hingga chipset yang digunakan.

Jika kita buka boks tersebut, kamu akan menemukan satu kotak yang menampung hard-case, panduan penggunaan dan formulir jaminan ASUS, serta sticker IMEI. Sementara itu, unit Zenfone 11 Ultra bisa kamu temukan di bawah kota tersebut, terbungkus dengan kertas transparan.

Untuk aksesorisnya, dalam paket penjualan Zenfone 11 Ultra, ASUS hanya menyertakan SIM ejector, kabel USB Type-C to Type-C dan earphone kabel. Ya, ASUS tidak menyertakan kepala charger dalam penjualan smartphone flagshipnya ini.

Asal kamu tahu, boks kemasan ASUS Zenfone 11 Ultra ini mengusung Eco-friendly Material & Eco Ink. Ya, boks kemasan ini juga sudah lolos FSC Certified Packaging. Dengan kata lain, boks ini dibuat menggunakan material daur ulang dan tinta ramah lingkungan.

Desain Minimalis, dan Tidak Lagi Terasa Kompak

ASUS Zenfone 11 Ultra diluncurkan oleh ASUS di pasar Indonesia pada bulan Juni 2024. Membawa embel-embel “Ultra”, sudah bisa ditebak ini sebagai upaya ASUS untuk benar-benar menunjukkan kepada konsumen bahwa smartphone ini sebagai perangkat di kelas tertinggi.

Tidak berbeda dengan model sebelumnya, ASUS pun meramu Zenfone 11 Ultra ini dengan desain yang begitu minimalis. Hanya saja, perangkat tersebut tidak lagi terasa kompak untuk digenggam dengan satu tangan karena memiliki bodi yang begitu bongsor.

Berbicara dimensi, smartphone flagship terbaru ASUS ini memiliki ukuran 163,8 x 76,8 x 8,9 mm dan bobotnya 224 gram. Ini sangat kontras dengan Zenfone 10 yang dirilis pada tahun lalu dengan dimensi berukuran 146,5 x 68,1 x 9,4 mm dan bobot hanya 172 gram.

Meski masih membawa desain minimalis, ASUS membalut Zenfone 11 Ultra dengan material kaca alias glass pada panel belakangnya. Sedangkan sisi-sisinya diikat dengan bingkai yang terbuat dari alumunium.

Panel belakang smartphone ini mengusung desain curved yang memberi keuntungan berupa kenyamanan saat digenggam. Selain itu, ASUS juga memberi sentuhan garis-garis melintang agar bodi belakang smartphone ini benar-benar menonjolkan kesan mewahnya.

Kenyamanan lainnya yang bisa dirasakan meski bodi belakang smartphone ini dilapisi kaca, tidak terasa licin saat digenggam. Bodi belakangnya juga tidak mudah kotor oleh sidik jari. Namun, untuk menjaganya agar tidak cepat kusam, kamu bisa melindunginya dengan hard-case yang tersedia.

Sementara itu, ASUS juga menempatkan rumah kamera belakang yang sangat menonjol berbentuk persegi di sudut kanan atas. Ada tiga buah lensa yang ditempatkan ke dalam rumah kamera tersebut, serta sebuah LED flash.

Zenfone 11 Ultra yang ada di tangan nativzen.com berwarna Biru alias Skyline Blue. ASUS juga memiliki pilihan warna lainnya yang dipasarkan di pasar Indonesia, yakni Eternal Black dan Misty Grey. Seluruh warna yang dihadirkan tampak begitu premium.

Sekarang bergeser ke sisi-sisinya yang mengusung desain flat. Pada sisi sebelah kanan, kamu akan menemukan tombol volumen yang berdampingan dengan tombol daya. Sementara, di sisi sebelahnya dibuat polos, dan sisi bagian atasnya hanya ada lubang mikrofon berukuran kecil.

Pada sisi bagian bawah, ASUS menempatkan lubang mikrofon, yang segaris dengan port USB Type-C, slot SIM Card, lubang speaker, dan lubang jack audio 3.5mm. Ya, tampaknya inilah alasan mengapa ASUS masih menyertakan earphone kabel dalam paket penjualannya.

Kamu juga harus tahu bahwa ASUS Zenfone 11 Ultra tidak menyediakan baki untuk menampung microSD Card. Tampaknya wajar karena ASUS sudah membekali smartphone ini dengan kapasitas penyimpanan yang cukup memadai, yakni hingga 512GB.

Layar LTPO AMOLED, dengan Refresh Rate 144Hz

Setali tiga uang, bagian depan ASUS Zenfone 11 Ultra juga tergolong sederhana. Hanya saja, layarnya memiliki ukuran signifikan lebih besar dibanding pendahulunya. Jika ASUS Zenfone 10 memiliki layar 5,92 inci, kini ASUS Zenfone 11 Ultra memiliki layar berukuran 6,78 inci.

Tak sedikit yang mengatakan bahwa ASUS mengubah haluan dalam merancang layar Zenfone 11 Ultra ini mirip dengan yang dimiliki ROG Phone 8. Dan ASUS juga masih getol dengan resolusi yang sama seperti yang ada pada Zenfone 10, yakni FHD+ alias 1080 x 2400 piksel.

Refresh rate yang dimilikinya pun masih serupa, yakni 144Hz. Hanya saja, ASUS sangat percaya diri untuk menggunakan panel layar LTPO AMOLED. Kecerahan layarnya juga sudah meningkat tajam, yakni mencapai 2.500nits.

Punya dukungan seperti itu, tentu saja layar smartphone ini sudah mampu menghadirkan konten dengan tampilan tajam, kaya warna dan detail, termasuk saat digunakan di bawah paparan sinar matahari. Layarnya juga sudah diproteksi dengan Corning Gorilla Glass Victus 2.

Daya tarik lainnya, layar smartrphone ini juga masih menonjolkan fitur Always-on Display. Selain itu, ASUS juga mengemas layar ASUS Zenfone 11 Ultra ini dengan bezel yang sangat tipis. Terlihat lebih premium, ASUS juga menempatkan punch-hole untuk kamera depan secara terpusat.

Rasio screen-to-body yang dimiliki oleh smartphone ini juga terbilang besar, yakni mencapai 94%. Tentu saja, memiliki rasio lebih lapang akan membuat kamu lebih nyaman menikmati hiburan, seperti nonton film atau main game bersama Zenfone 11 Ultra.
 
Saat diperkenalkan di pasar global, ASUS juga sesumbar bahwa layar smartphone ini terbuat dari kaca daur ulang sebesar 22%. Sudah bisa ditebak, ini adalah langkah ASUS untuk ikut berkontribusi menjaga lingkungan agar tetap “Green”.

Dipasok Snapdragon 8 Gen 3 (4 nm)

Datang sebagai smartphone unggulan, dan untuk mendongkrak kinerjanya, ASUS membekali Zenfone 11 Ultra dengan chipset tertinggi dari Qualcomm. Ya, apalagi jika bukan Snapdragon 8 Gen 3 yang dibangun dengan fabrikasi 4nm.

Tentunya kita sudah tahu semua bahwa ini adalah SoC Octa-core yang tak hanya bertenaga, tetapi juga menawarkan efesiensi dalam penggunaan catu daya alias lebih hemat energi. Clock speed yang dimiliki oleh chipset ini mencapai 3,3GHz.

Lebih tepatnya, SoC ini memiliki konfigurasi satu core Cortex-X4 dengan clock speed 3,3GHz & tiga core Cortex-A720 dengan clock speed 3,2GHz & dua core Cortex-A720 dengan clock speed 3,0GHz & dua core Cortex-A520 dengan clock speed 2,3GHz. GPU-nya adalah Adreno 750.

SoC tertinggi dari Qualcomm ini dipasangkan oleh RAM dan ROM yang begitu besar oleh ASUS. Varian terendah memiliki RAM 12GB yang berpasangan dengan ROM 256GB. Sementara, varian tertinggi, ASUS membekali RAM sebesar 16GB dan ROM 512GB.

Jenis RAM yang dipakai oleh ASUS adalah LPDDR5 dan untuk penyimpanan internalnya adalah UFS 4.0. Namun, sekali lagi yang harus kamu tahu, ASUS tidak menyertakan baki atau wadah untuk menambah kapasitas penyimpanannya.

Lalu, bagaimana dengan dukungan catu daya yang dimiliki oleh smartphone flagship terbaru dari ASUS ini? Mengenai kapasitas catu daya yang terpasang, Zenfone 11 Ultra didukung oleh baterai dengan kapasitas lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yakni 5.500mAh.

Tak hanya meningkatkan kapasitas baterai, ASUS juga mendongkrak fitur pengisian cepatnya. Ya, Zenfone 11 Ultra kini memiliki fitur pengisian cepat 65W, meskipun kamu yang tertarik meminang smartphone ini tidak diberikan kepala charger-nya dalam paket penjualan.

Memiliki fitur pengisian cepat 65W, ASUS mengklaim bahwa smartphone ini dapat terisi penuh hingga 100% hanya dalam waktu kurang dari 40 menit. Selain itu, ASUS juga menyisipkan pengisian cepat 15W secara wireless dan kemampuan reverse charger (wire) 10W.

Penasaran dengan spesifikasi yang dimiliki, nativzen.com pun melakukan pengujian benchmark terhadap smartphone tersebut. Pengujian benchmark ini dilakukan menggunakan aplikasi AnTuTu 10.2.0, Geebench 6, 3DMark, dan PCMark. Hasilnya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Pengujian yang dilakukan tak hanya itu. nativzen.com juga menggunakan smartphone ini untuk bermain game PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang. Masing-masing game dimainkan selama satu jam, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa banyak kapasitas baterai yang terpakai.

Memainkan game PUBG Mobile selama satu jam dengan koneksi WiFi yang terpasang, baterai yang terkuras sebesar 13%. Sementara, ketika memainkan Mobile Legends: Bang Bang dengan durasi waktu yang sama, baterai yang terpakai hanya 15%.

Dalam kondisi pemakaian nomal, ASUS Zenfone 11 Ultra ini mampu bertahan selama hampir satu hari. Hal ini sejalan dengan pengujian menggunakan aplikasi PCMark Work 3.0 Battery, di mana smartphone ini punya kemampuan baterai yang bertahan selama 11 jam 47 menit.

Dukungan Kamera Utama 50MP

Dibandingkan model pendahulunya, yakni Zenfone 10, ASUS juga meningkatkan sektor kamera yang ada pada Zenfone 11 Ultra. Kini, ASUS membenamkan tiga buah lensa di bagian belakang yang dihimpun dalam satu buah rumah kamera berbentuk persegi yang begitu menonjol.

Selain dukungan kamera utama berupa lensa 50MP yang didukung fitur khas ASUS, yakni gimbal 6-axis, ASUS juga memuat kamera ultra-wide dengan lensa 13MP serta kamera telefoto dengan lensa 32MP.

Dukungan kamera ultra-wide 13MP yang disematkan oleh ASUS ke dalam smartphone ini juga ditopang dengan sudut FoV 120 derajat. Sementara, kamera telefoto 32MP, selain dibekali OIS, juga memiliki kemampuan optical zoom hingga 3x.

Dukungan kamera utama 50MP yang ada pada smartphone ini secara umum mampu menghasilkan foto yang baik, dengan warna natural. Selain itu, detail dan ketajaman yang dihasilkan juga terbilang baik saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup.

Sementara itu, dukungan gimbal 6-axis juga sangat membantu untuk menghasilkan foto yang tajam pada kondisi low-light. Apalagi, ASUS juga menyediakan fitur Night Mode untuk kamu yang hobi memotret pada malam hari.

Dukungan kamera ultra-wide senada dengan kamera utamanya, yang mampu menghasilkan foto minim distorsi. Sementara, kamera telefoto adalah “mainan baru” yang dimuat oleh ASUS ke dalam Zenfone 11 Ultra sehingga semakin memudahkan kamu memotret objek jarak jauh.

Kamu yang tertarik dengan ASUS Zenfone 11 Ultra juga tak perlu risau dengan dukungan kamera di bagian depan. Ya, ASUS masih menyematkan lensa yang sama seperti yang ada pada Zenfone 10, yakni lensa 32MP dengan aperture f/2.5.

Lalu, bagaimana jika kamu menggunakan kamera belakang dan depan untuk merekam video? Jika kamera belakang yang digunakan untuk merekam video, hasil perekamannya bisa mencapai 8K@24fps berkat fitur HyperSteady. sedangkan kamera depannya hanya bisa 1080p@30fps.

Fitur Pendukung

Satu hal yang membuat Zenfone 11 Ultra juga jadi menarik adalah tersedianya dukungan fitur AI yang ditawarkan. Tentu saja, keberadaan fitur AI di dalam smartphone ini tak lepas dari dukungan chipset Snapdragon 8 Gen 3 yang disematkan.

Berkat itu semua, ponsel pintar unggulan dari ASUS ini mampu memberikan kesempurnaan interaksi pengguna dengan perangkat. Pertama, kamu akan menemukan AI Noise Cancellation, yang didukung oleh teknik komputasi machine-learning.

Dukungan AI Noise Cancellation yang dihadirkan oleh ASUS ke dalam Zenfone 11 Ultra mampu memberikan kualitas audio yang jernih di segala kebutuhan, mulai dari panggilan telepon, panggilan instant-messaging, atau komunikasi dalam game.

Selain itu, perangkat ini juga memperkenalkan AI Call Translator, yang memungkinkan konversi speech-to-text secara instan dan terjemahan ke dalam bahasa sesuai pilihan pengguna. Meski begitu, bahasa yang tersedia masih terbatas, dan belum ada Bahasa Indonesia.

Sementara, fitur AI Wallpaper pada Zenfone 11 Ultra memberi ruang kreatif bagi pengguna untuk membuat wallpaper yang dipersonalisasi dengan mudah berdasarkan 6 style-directions berbeda. Itu semua bisa dilakukan hanya dengan beberapa petunjuk dan algoritma AI yang canggih.

Ya, kamu sebagai pengguna Zenfone 11 Ultra dapat membuat wallpaper unik yang mencerminkan gaya dan kepribadian kamu, sehingga dapat menambahkan sentuhan unik sesuai dengan gaya kamu. Hanya saja, kamu terlebih dahulu perlu mengunduh AI Image Kit sebesar 2,38GB.

Fitur kecerdasan buatan lainnya yang dapat kamu termukan adalah AI Transcript. Ini menawarkan proses transkripsi secara real-time saat menggunakan aplikasi perekam, baik saat merekam maupun dari file suara yang ada.

Zenfone 11 Ultra juga memberikan kemudahan manajemen file dengan Semantic Search. Pengguna dapat mencari foto di galeri dan menginstal aplikasi menggunakan kata kunci, berkat multimodal learning.

Fitur intuitif ini memahami perintah bahasa alami, mendukung berbagai bahasa dan fungsionalitas secara offline. Selain itu, fitur ini terintegrasi ke dalam pengaturan telepon untuk memudahkan akses, menyederhanakan pengalaman pengguna saat mengatur telepon.

Sementara itu, dengan ASUS GlideX, kamu juga dapat melakukan streaming aplikasi dari smartphone ke perangkat lain seperti layar PC. Tools ini menyederhanakan transfer file, memberikan kemudahan untuk melakukan conference call, dan memudahkan kontrol perangkat.

Sebagai aplikasi untuk menunjang produktivitas, Phone Link juga memudahkan kamu transfer file melalui drag and drop, mengirim pesan teks dari PC, manajemen panggilan, dan penyesuaian notifikasi. Ya, banyak pengalaman baru yang bisa kamu rasakan bersama Zenfone 11 Ultra.

Kesimpulan

Seperti yang telah disebutkan bahwa ASUS Zenfone 11 Ultra datang sebagai smartphone unggulan alias flagship. Oleh karena itu, ASUS memuat banyak hal menarik ke dalam smartphone ini jika tak mau dikatakan peningkatan dibandingkan pendahulunya.

Ya, peningkatan yang bisa langsung terlihat oleh mata adalah bodinya yang dibuat lebih bongsor sehingga kini Zenfone 11 Ultra memiliki layar yang lebih luas. Meski begitu, smartphone ini mampu memberikan pengalaman untuk menikmati hiburan yang lebih menyenangkan.

Layar dengan ukuran 6,78 inci, ditambah penggunaan panel LTPO AMOLED serta rasio screen-to-body mencapai 94% menjadikan smartphone ini nyaman digunakan untuk nonton film atau menikmati hiburan lainnya, seperti bermain game misalnya.

Kamu pun tak perlu risau dengan performa yang ditawarkan. ASUS telah membekali Zenfone 11 Ultra dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3. Dukungan memori yang disematkan juga besar, yakni RAM hingga 16GB dan ROM hingga 512GB, meski tidak ada dukungan slot untuk microSD.

Smartphone yang berjalan dengan Android 14 ini juga memiliki peningkatan pada sektor catu daya. ASUS Zenfone 11 Ultra telah dibekali baterai 5.500 mAh, dan ditopang dengan pengisian cepat alias fast charging 65W, meski tidak ada kepala charger dalam paket penjualannya.

Nah, pada sektor kamera, ASUS pun sekarang melengkapi Zenfone 11 Ultra dengan telefoto 32MP, yang menjadi “mainan baru”. Kamu pun tak perlu khawatir jika punya hobi memotret malam hari karena ASUS telah membekalinya dengan Night Mode.

Terakhir, sederet dukungan fitur AI yang ada pada smartphone ini juga menjadi nilai jual yang ditawarkan oleh ASUS Zenfone 11 Ultra. Sayangnya, ASUS hanya berjanji memberikan dua kali update OS dan memberikan patch keamanan selama empat tahun.

Nah, bagi kamu yang tertarik membeli ASUS Zenfone 11 Ultra, smartphone ini dibanderol dengan harga Rp 10.999.000 untuk varian RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB. Sementara, varian RAM 16GB dengan penyimpanan internal 512GB ditawarkan seharga Rp 14.999.000.

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.