NATIVZEN.com – Siapa CEO sementara OpenAI yang baru, Mira Murati? Mungkin tak sedikit dari para penggemar teknologi AI yang mempertanyakan hal itu setelah terjadinya pemecatan secara mendadak CEO OpenAI, Sam Almant oleh dewan direksi.
Ya! Setelah dewan direksi OpenAI memecat orang nomor satunya, Sam Altman, mereka sepakat untuk menunjuk Mira Murati sebagai CEO sementara (ad-interim). Sebelumnya, Murati menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) di OpenAI.
Berikut beberapa hal yang mungkin ingin kalian ketahui tentang CEO baru OpenAI, Murati.
Latar Belakang Singkat
Murati lahir di Albania pada tahun 1988. Pada usia 16 tahun, dia pindah ke Kanada untuk kuliah di Pearson College UWC. Dia lulus pada tahun 2012 dari Dartmouth dengan gelar sarjana teknik mesin. Saat di sekolah, dia magang di Goldman Sachs.
Bekerja untuk Tesla
CEO Tesla Elon Musk sebelumnya memiliki koneksi ke OpenAI, yaitu menjadi pendiri awal perusahaan, meskipun ia kemudian memutuskan hubungan setelah berbeda pendapat dengan arah perusahaan, yang akhirnya sukses mengembangkan ChatGPT ini.
Ya! Meskipun Elon Musk hingga saat ini belum berkomentar mengenai pemecatan Sam Altman, namun pemilik platform X (sebelumnya Twitter) ini juga bisa mengatakan bahwa dirinya pernah mempekerjakan CEO OpenAI saat ini.
Murati menghabiskan tiga tahun di Tesla sebagai manajer produk senior di perusahaan kendaraan listrik milik Elon Musk tersebut. Selama bekerja di Tesla, Murati juga turun tangan untuk membantu mengembangkan model X.
Sebelum ke Tesla, dia sempat bekerja sebagai insinyur di sebuah perusahaan dirgantara di Prancis. Setelah meninggalkan Tesla, dia bekerja di perusahaan sensor dan teknologi VR Leap Motion, di mana dia menjadi wakil presiden divisi produk dan teknik.
Kapan Murati Bergabung dengan OpenAI?
Murati bergabung dengan OpenAI pada tahun 2018 dan dianggap sebagai salah satu “otak” di balik pengembangan ChatGPT, karena ia terlibat penuh dalam pembuatannya. Tak butuh waktu lama, dia pun dengan cepat menempati posisi CTO di OpenAI.
Sebagai CTO, Murati telah diprofilkan beberapa kali selama setahun terakhir ketika OpenAI dan chatbot ChatGPT-nya meledak. Bahkan, dia sempat muncul di The Daily Show tahun lalu untuk membahas potensi AI terkait kebaikan dan keburukannya.
Mendukung Regulasi di Bidang AI
“Penting bagi OpenAI dan perusahaan lainnya seperti kami untuk membawa hal ini ke dalam kesadaran publik dengan cara yang terkendali dan bertanggung jawab,” kata Murati yang dia ungkapkan kepada Time pada awal tahun ini.
“Tetapi kita hanyalah sekelompok kecil orang dan kita tentunya membutuhkan lebih banyak masukan dalam sistem kecerdasan buatan ini dan lebih banyak masukan yang melampaui teknologi, tentunya regulator, pemerintah, dan semua orang.â€
Kini, di usianya yang ke-35, Murati menjabat sebagai CEO sementara di perusahaan terbesar di industri AI yang sedang berkembang. Tentunya, kita akan menunggu segala sepak terjang dan inovasinya yang dia gulirkan untuk kemajuan AI yang lebih aman dan lebih bermanfaat.
()