NativZen
Advertising Area

Film Jumbo Sukses, Angin Segar Bagi Masa Depan Industri Animasi Indonesia

Data resmi mencatat bahwa pada tanggal 29 Mei 2025, jumlah penonton film Jumbo sudah mencapai 10.009.853 penonton.

Advertising Area

NATIVZEN.com – Film animasi “Jumbo” mencatatkan rekor 10 juta penonton dalam waktu 60 hari sejak film tersebut dirilis pada 31 Maret 2025. Data resmi mencatat bahwa pada tanggal 29 Mei 2025, jumlah penontonnya sudah mencapai 10.009.853 penonton.

Prestasi ini menjadikan film animasi Jumbo sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Beberapa sumber menyebutkan pencapaian 10 juta penonton terjadi antara 29 Mei hingga awal Juni 2025, dengan konfirmasi resmi diumumkan pada 30 Mei 2025.

Film yang diproduksi oleh Visinema Studios bersama Springboard dan Anami Films itu disutradarai oleh Ryan Adriandhy, menceritakan anak laki-laki bernama Don yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar.

Don berusaha membuktikan dirinya melalui pertunjukan seni yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Film tersebut mengangkat isu-isu kompleks seperti perundungan anak, rasa kehilangan, pembalasan dendam dan trauma masa lalu.

Menariknya lagi, Jumbo juga menonjolkan nilai persahabatan, keluarga, keberanian dan kepercayaan diri. Kini, film Jumbo yang dibuat oleh ratusan kreator lokal ini dirilis tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di 17 negara, termasuk beberapa negara di Eropa.

Tidak hanya film Jumbo, publik juga disuguhkan tayangan film animasi komedi “Warkop DKI Kartun” yang resmi tayang pada 26 Juni 2025. Sebelumnya, trailer film ini sudah lebih dulu muncul dalam beberapa seri.

Trailer kedua yang menampilkan Dono, Kasino, dan Indro sebagai petugas CHIPS menerima banyak komentar oleh netizen di YouTube. Sebagian memuji dan mendukung agar industri animasi Indonesia bisa maju dan berkembang.

Film tersebut berhasil menghadirkan humor slapstick dan dialog cerdas yang menjadi ciri khas Warkop DKI, sekaligus membawa nuansa nostalgia bagi generasi lama dan memperkenalkan grup lawak legendaris ini kepada generasi muda dengan cara yang menarik.

Peluang dan Tantangan Industri Animasi Indonesia

Industri animasi Indonesia mengalami perkembangan signifikan dalam lima tahun terakhir, bahkan mampu bertahan dan tumbuh selama pandemi Covid-19. Banyak animator Indonesia yang memiliki kemampuan tinggi, dan sudah berkiprah di kancah internasional.

Mereka bekerja untuk studio besar seperti Disney, Marvel, dan Pixar. Hal ini membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkarier di industri ini. Terkait peluang, industri animasi masih memiliki potensi besar karena permintaan animasi untuk iklan dan konten hiburan di dalam negeri.

Bisnis animasi juga mudah dipasarkan melalui internet, membuka peluang ekspansi pasar yang luas. Akses terhadap teknologi atau perangkat lunak animasi terbuka juga membantu efisiensi serta menghasilkan animasi yang lebih realistis dan dinamis.

Selain itu, teknologi augmented reality (AR) juga membantu meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas animasi lokal. Di sisi lain, terdapat kendala atau tantangan dalam industri animasi di Indonesia, salah satunya kurangnya pendanaan formal dari sektor keuangan.

Ya, kendala tersebut tentunya membatasi kapasitas produksi dan pengembangan studio animasi lokal. Tak hanya itu, infrastruktur pendukung dan ekosistem industri animasi di Indonesia juga dinilai masih belum optimal, termasuk terbatasnya pelatihan teknis dan keterbatasan SDM profesional.

Peran Institusi Pendidikan Terhadap Kemajuan Industri Animasi

Institusi pendidikan seperti sekolah formal (SMK kejuruan) maupun perguruan tinggi punya peran dalam hal pembinaan, pelatihan, memperkenalkan peluang-peluang hingga akses pekerjaan ke bidang keilmuan terkait, termasuk industi animasi.

Pada 25 Juni 2025, MNC University (MNCU) bekerjasama dengan Ruang Tengah Digital Network (RTDN) dan didukung oleh Telkomsel menggelar “Talkshow: Dari Kampus ke Studio: Meniti Karier di Industri Animasi”.

Talkshow yang dihadiri 100 lebih peserta dari kalangan siswa dan siswi SMK (jurusan Desain Komunikasi Visual) serta mahasiswa/i di Jakarta ini mengungkap berbagai peluang di industri animasi.

Salah satu pembicara, Deddy Syamsudin, Praktisi Animasi/Deputy Edukasi AINAKI (Asosiasi Industri Animasi Indonesia) menjelaskan animasi sebagai identitas yang diciptakan, memiliki nilai budaya serta potensi bisnis yang cukup menjanjikan.

Selain mengandalkan kreativitas, teknologi juga berperan penting dalam hal kecepatan proses produksi animasi, termasuk konektivitas yang mumpuni. Ketersediaan jaringan 4G atau 5G bisa membantu seorang pekerja animasi untuk bekerja di mana pun mereka berada.

Avatar photo

Eko Lanue Ardie

co-Founder & Pimpinan Redaksi nativzen (www.nativzen.com); Jurnalis di industri teknologi dan gadget yang sudah berkecimpung sejak 2010.

Advertising Area
Advertising Area

Your Header Sidebar area is currently empty. Hurry up and add some widgets.